Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BPH Migas dorong badan usaha perkeretaapian gunakan digitalisasi terintegrasi BBM

Jakarta (Antara) – Badan Pengawas Minyak dan Gas (BPH Migas) mendorong agen transportasi kereta api untuk menerapkan sistem digital terintegrasi dalam penggunaan bahan bakar bersubsidi (BBM).

Dalam pernyataannya di Jakarta, anggota komite BPH Migas Abdullahim pada hari Sabtu, penggunaan sistem digital terintegrasi ditujukan untuk mengkonfirmasi distribusi bahan bakar subsidi.

“Dalam menyambut dugaan nozzle, distribusi bahan bakar bersubsidi dengan sistem digitalisasi distribusi bahan bakar bersubsidi harus melewati sistem digitalisasi. Konsumen BPH Migas, terutama Kaini mendorong penggunaan sistem digital dan komprehensif.”

“Kunjungan ini berusaha untuk bekerja sama untuk memastikan distribusi yang tepat dari bahan bakar bersubsidi, objek bahan bakar subsidi, upaya untuk memastikan distribusi volume yang tepat,” kata Halim.

“Di sini, kita akan melihat kemampuan pengembangan Kai dan masa depan untuk menggunakan sistem digital dan mendistribusikan bahan bakar bersubsidi, terutama nozel di bagian bawah nosel,” katanya.

Selain itu, Halim telah menciptakan sistem digital digital terintegrasi untuk menggunakan bahan bakar bersubsidi dalam target dan volume pengguna transportasi darat khusus, bersama dengan bagian PTT Patra dan Kai, ditambahkan ke BPH Migas Patra dan Kai.

“Mengembangkan sistem digitalisasi akan selalu mudah untuk memantau penggunaan subsidi, dengan demikian jika ada peningkatan atau penurunan konsumsi bahan bakar bersubsidi, itu dimonitor dengan baik, misalnya, jika ada lokomotif tambahan yang diluncurkan di BPH Migas, tiba -tiba bisa menjadi kaleng.”

Operasi Komite Pengawas Minyak dan Gas (BPH Migas) mengunjungi gudang Sidotopo Lokomotif pada hari Rabu (23/23/2025). Pada kesempatan ini, anggota Komite BPH Migas Vahiyudi Anas menjelaskan pentingnya menyesuaikan distribusi bahan bakar subsidi kepada pengguna kereta api.

“Tentu saja, sehubungan dengan undang -undang dan peraturan manajemen bahan bakar bersubsidi, ia melihat kepentingan Kai sebagai perusahaan transportasi darat, yang menyediakan banyak layanan kepada publik.”

Kebutuhan Vahi untuk mengembangkan teknologi informasi untuk distribusi bahan bakar bersubsidi, sehingga mengukur penggunaannya juga dapat mengukur dan dikendalikan oleh sistem.

“Semua proses pemanfaatan bahan bakar subsidi harus dibangun dengan sistem digitalisasi, dengan mudah dikendalikan, dievaluasi, dievaluasi, dan akuntabel,” katanya.

Selain itu, Vahiudi menambahkan: Kai diharapkan memiliki mekanisme distribusi bahan bakar bersubsidi di sektor kereta api internal, sehingga bertujuan untuk menggunakan transportasi umum dengan harga tiket yang lebih ekonomi dan keuangan.

“Untuk memberikan produktivitas yang memadai, mekanisme distribusi konsesi bahan bakar dapat dikontrol di dalam (Kai),” katanya.

Tur ini termasuk Wakil Presiden Eksekutif PT KAI (Persero) Suryavan Putra Hia dan Manajer Area Operasi PT Patra Logistik Elga Jerio Dwapana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *