Jakarta (Antara) –
Pejabat untuk perawatan infrastruktur dan instalasi publik (PPSU) lumpur dan bumi mengklarifikasi Jalan Re Martadata, Desa Papanggo, Distrik Tanjung Priok, Sabtu.
“Lima pekerja dari pasukan Orange,” kata desa Papanggo bahwa jumlah karyawan tersebar untuk membersihkan negara yang tersebar di jalan, yang tersebar Harry.
Dia mengatakan setelah laporan dari penduduk. Lumpur dan tanah dipengaruhi oleh proyek konstruksi di jalan pelabuhan.
“Kami memobilisasi lima pasukan oranye dalam kegiatan ini,” katanya.
Harry menjelaskan bahwa air membersihkan dari pelabuhan pelabuhan, Tiga Jalan Re Martdatata dan Jalan Saums Permai Raya mulai dibilas.
“Setiap jalan dengan lumpur dan lantai direndam dalam air sampai pengemudi belum berhasil. Untuk kelompok semprotan PT Wik,” katanya.
Hari ini kondisi jalannya normal lagi, tidak ada lumpur atau tidak ada negara yang tersebar, sehingga pengemudi dapat datang dengan aman dan nyaman.
“Tidak ada negara dan pengemudi dapat dengan aman lewat di lokasi lumpur,” katanya.
Didit Mulyadi oleh Pademannangan Sub -Ditrict Manager Didit Mulyadi juga meminta manajer proyek Jalan Re Martadina untuk membersihkan jalan yang dibuat oleh truk dari lokasi proyek.
“Jadi kami memeriksa bumi adalah bumi yang tersebar di bumi,” kata Mulyadi.
Dia dan kelompok itu pergi ke lokasi dan memohon kepada pihak -pihak terkait sebelum meninggalkan proyek pembersihan truk untuk pertama kalinya.
Ini bertujuan untuk mengurangi jumlah lahan yang terhubung dengan ban dan mayat truk yang tersebar di jalan. Dia juga memintanya untuk membersihkannya di atas area yang tersebar oleh Jalan, wilayah yang tersebar, sopir truk segera.
“Kami juga meminta manajer truk proyek untuk membersihkan jalan di Marthadinatha karena tanggung jawab ini,” katanya.
Leave a Reply