JAKARTA (Antara) – Pelabuhan pelabuhan Tanjung Priok telah mendirikan enam pos keamanan di pelabuhan Jakarta pesir pesir utara dalam konteks Operasi Ketupat Jaya 2025 selama Idul Fitri 1446 Hijri.
“Kami sedang mempersiapkan keamanan Idul Fitri, terutama aliran balik -mundur menggunakan rute laut,” kata Kepala Polisi Port Tanjung Priok, AKBP Marttuasah H Tobing dengan jaket pada hari Kamis.
Dia mengatakan proses keamanan akan dilakukan dengan pihak -pihak yang terhubung dimulai dengan TNI, Pt Pelino, Pt Pelni dan pemangku kepentingan lainnya di area pelabuhan.
“Fokus kami adalah untuk memastikan pengembalian dan aliran belakang ke area pelabuhan, terutama di pelabuhan Tanjung Priok,” kata Maruasah.
Dia mengatakan dalam aliran hari yang kembali -hari dengan dua atau tiga kapal datang atau meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok.
“Setiap orang memiliki kapasitas 3.000 orang dan 2.000 orang,” katanya.
Menurutnya, posisi keamanan diambil untuk membantu masyarakat dalam perayaan Idul Fitri 1446 ah, yang identik dengan tradisi rumah.
“Kami meminta publik untuk bekerja sama sehingga implementasi pengembalian ini dapat diperbaiki,” katanya.
Selain itu, jika masyarakat membutuhkan bantuan, itu mungkin datang ke pos keamanan atau dapat menghubungi pusat panggilan 110 yang terhubung ke polisi pelabuhan Tanjung Priok SPKT.
Di masa lalu, cabang Pt Pelipad National Indonesia (Pelni) DKI Jakarta meramalkan ketinggian Idul Fitri Mudik 2025 atau 1446 AH di pelabuhan Tanjung Priok, Jaket Utara, terjadi pada 29-30 Maret, 2025.
“Klimaks dan perkiraan penumpang total kami selama kembalinya transportasi mencapai 26.820 penumpang,” kata kepala cabang Pelni Dki Jakarta Dicky Dermawan.
Menurutnya, dalam transportasi ini, partainya memulai tahap dari 16 Maret hingga 16 April 2025.
Dia mengatakan pada 29 Maret 2025 Port Tanjung Priok memiliki kedatangan KM Labobar dengan 3.000 penumpang.
Kemudian, pada hari yang sama, pelabuhan terbesar di Indonesia adalah kedatangan dan penghapusan km tidar dengan 2.000 penumpang.
Kemudian, pada 30 Maret, Labobar dengan kapasitas 3.000 penumpang yang tersisa untuk Surat, Macassar, Baubau, Damon, Toilet, Dobo, ke Wasior, Papua.
Kemudian, pada hari yang sama, ia melanjutkan KM Tidar dengan kapasitas 2.000 penumpang yang meninggalkan Surat, Makassar, Bau-Bau, Maumera, Larantuka, Lewoleba, Kupang.
Leave a Reply