Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Jakut jamin penyintas kebakaran tak kehilangan hak layanan pendidikan

JAKARTA (Antara) – Walikota utara Dżakarta Hendra Hidayat memastikan bahwa kelangsungan hidup menara arloji di RT 17 RW 04 desa Murara di Distrik Penjaredan, pada hari Jumat (6 Juni), tidak kehilangan pendidikan.

“Kami mengklaim bahwa bencana itu tidak akan menghilangkan hak warga negara untuk mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan yang tepat,” katanya di Jakarta pada hari Rabu.

Hendra mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memerintahkan semua tingkatan untuk membantu penduduk kehilangan sekuritas dalam kecelakaan kebakaran.

“Segala sesuatu yang berkaitan dengan agen pendidikan akan membantu dan kami telah diberitahu oleh pos untuk melayani penduduk,” katanya.

Dia mengatakan bahwa kelompoknya masih fokus untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. “Kami berharap bencana ini masih akan disajikan dengan baik, dan saudara kami, tetapi bencana akan mempengaruhi, dapat pulih seperti sebelumnya,” katanya.

Sebuah kebakaran menyerang pemukiman penduduk di desa Rt 17 RW 04 Muara dari Muara, membakar 500 bangunan tanah dengan luas empat hektar.

“Warga dipengaruhi oleh 800 keluarga dan 3.200 orang. Alhamdulah, Allah masih melindungi, jadi tidak ada korban atau cedera dalam bencana,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Perjanjian Perumahan dan Perumahan (PKP) dari Sirait Maruar Indonesia, di perusahaan Walikota Utara Jakarta, Hendra Hidaya, bertemu ribuan orang yang selamat setelah kebakaran, yang selamat dari posisi pengungsi Muara, Distrik Penjaredan, Jakarta Utara, Selasa.

Maruar Sirait telah mendistribusikan sejumlah bantuan yang diperlukan penduduk, seperti perlengkapan sekolah, persediaan toilet, susu, kipas dan lainnya.

“Kami membutuhkan dan berkoordinasi dengan para pembela dari kebutuhan warga negara mana pun, karena saya telah memeriksa banyak bantuan dari sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat dan tampaknya itu adalah kerja sama dan saling berhati -hati,” katanya.

Dia menghargai semua pihak untuk merespons dengan cepat, mencoba memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan dari api di pengungsi.

“Menyesuaikan dua ribu orang tidak mudah dalam hal distribusi makanan, tidur, toilet dan lainnya. Saya sebelumnya telah memeriksa semua aspek dan menemukan bahwa staf tidak normal karena semuanya dilakukan dengan hati dan profesional,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *