JAKARTA (Aneara) – Polisi Jacardial Tengah memperkuat penampilan patroli atau penduduk muda di wilayah tersebut dan pra -kepala untuk memantau hubungan orang tua.
“Kami tidak mengizinkan kekerasan jalanan.
Susato memastikan bahwa karyawannya siap untuk mengganggu semua gangguan potensial di jantung Jakarta (Jakarta Tengah) di yurisdiksi Polisi Metro.
Oleh karena itu, petugas sehari -hari terus berpatroli untuk mencegah dan mencegah ekspresi di wilayah tersebut.
Dia mengingatkan pentingnya kontrol perkawinan, terutama di malam hari. “Jika Anda tidak memiliki kebutuhan yang mendesak, jangan biarkan mereka keluar di malam hari,” katanya.
Selain itu, penangguhan juga meminta orang tua untuk mengarahkan anak -anak mereka untuk berpartisipasi dalam peristiwa positif yang membentuk masa depan.
“Kami meminta orang tua untuk menunggu dan membesarkan anak -anak mereka. Jangan meledakkan darah di jalan karena pialang,” katanya.
Pada hari Minggu pagi, Polisi Pusat Jacarta Metro menjadi sepatu bot yang pernah berada di wilayah Mengro, dan Jakarta Tengah.
Sebanyak tujuh remaja telah ditangkap ketika kami mengumpulkan lebar 05.30 di Jallen Raylen untuk Salle-Ray. Di sini polisi menyita dua camilan tajam, empat sepeda motor dan tiga ponsel.
Perkiraan pelaku anak muda, termasuk MT (15), Gr (16), SRP (18), Rs (18), AAM (18), AB (18), AB (18), AB (18), AB (18), AB (18), AB (18), AB (29) dan YF (23). Sebagian besar dari mereka adalah siswa dan anak muda dari sekolah.
Kepala Departemen (CASAT) Metro Pusat Polisi Jakarta Polisi, William Alexander, yang diduga ditangkap, dicurigai dari kelompok pemuda dengan gerakan khusus.
Ketika mereka pergi ke mereka, mereka mencoba menghindari dan melemparkan sesuatu. “Setelah meninjau, dua tembakan yang digunakan untuk mangsa itu ditemukan,” katanya.
Para pelanggar saat ini sedang mengikuti pemeriksaan lebih lanjut di metro metro Metro Menenengats, dan sesuai dengan Pasal №19 pada tahun 1951, dan sesuai dengan Pasal №19, menghapus senjata yang tajam dan kalah 10 tahun penjara.
Leave a Reply