Jakarta (Antara) -PT Agourt received (Ptar), a gold mining company that managed the Martabe’s gold mine in South Tapanuli, Northern Sumatra, scored $ 557.9 million revenue, or equivalent to RP9.09 trillion dollars in dollars in dollars in dollars in dollar in dollar in dollar in dollars in dollars in dollars in dollars in dollars in dollars in dollar in dollar in Dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar dalam dolar di Vergelyking bertemu dengan Rp. Juta dolar (sekitar Rp5,54 triliun).
Menurut Direktur Presiden Ptar Muliady Subio, perusahaan mendaftarkan pencapaian yang mendorong selama 2024. Dalam hal operasi, penjualan emas yang setara meningkat sebesar 2024 sebesar 19,7 %menjadi 230.281 ons dari 175.430 oz pada tahun 2023.
“Dengan peningkatan setara dengan penjualan emas disertai dengan kenaikan harga emas, pendapatan perusahaan 2024 terdaftar dengan 64 % dibandingkan dengan 2023,” kata Muliady di Jakarta pada hari Selasa.
Adapun produksi pada tahun 2025, perusahaan bertujuan untuk mencapai 240.000 ons emas.
“Hari ini, harga emas sangat tinggi, tetapi kita harus berhati -hati, karena jika kenaikannya terlalu tinggi, koreksi juga bagus,” kata Muliady.
Dia mengatakan Tambang Martabe, yang telah mulai bekerja sejak 2012, dikenal sebagai salah satu tambang emas dengan biaya operasi yang rendah dan standar keberlanjutan yang tinggi.
“Kami tidak hanya berkomitmen untuk keunggulan industri, tetapi juga dengan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan menerapkan praktik terbaik teknologi modern dan praktik terbaik di industri ini, PTAR ingin memaksimalkan manfaat bagi para pemangku kepentingan, termasuk komunitas tetangga dan lingkungan,” kata Muliady.
Oleh karena itu, komitmen terhadap PTAR dengan lingkungan juga diperkuat. Salah satu target terpenting adalah mengurangi emisi gas rumah kaca dari 2019 hingga 2030 sebesar 30 %.
Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan telah memasang 2,1 MWP -PV menggunakan biofuel B35, menggunakan PLN -hernubate Energy dan mengoperasikan alat hybrid.
Untuk mendukung aspek keberlanjutan, PTAR telah membangun fasilitas keperawatan (pembibitan) dengan hingga 65.000 biji. Dalam hal produktivitas, pembibitan dapat menghasilkan rata -rata 6.000 bibit pohon per bulan.
“Selama 2024 kami membagikan 21.095 bola benih dan menanam 29,183 benih pohon di berbagai area konservasi dan perbaikan. Area pemulihan yang dicapai adalah 11,96 hektar sesuai dengan rencana yang diserahkan ke area energi dan sumber daya mineral.
Tambang Emas Martabe, yang dimulai pada 2012, terletak di distrik Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra utara. Tambang ini dapat menghasilkan lebih dari 200.000 ons emas dan 1-2 juta perak setiap tahun.
Kegiatan operasional Martabe diawasi oleh Kontrak Ketenagakerjaan (KK) selama 30 tahun melalui kolaborasi dengan pemerintah Indonesia, dengan area waralaba 130.252 hektar (1,303 km2).
Sementara properti saat ini dari PTAR 95 % dikendalikan oleh Pt Danusa Tambang Nusantara (kelompok Astra) dan 5 % dari Pt Artha Nugraha Agung.
Leave a Reply