Jakarta (Antara) – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, bersama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Antanarivo, Madagaskar, mengelola kasus -kasus anggota kru Indonesia (ABK WNI), yang merupakan korban yang terkait dengan kapal serdal sepeda motor (MV) ke Seichella, Mei 29 Mei.
Kapal Serdal Niaga MV membawa 11 anggota awak yang terdiri dari sembilan warga negara Indonesia dan dua warga negara Nepal. Dalam kecelakaan itu, seorang warga negara Indonesia, dengan inisial, mengumumkan bahwa pemerintah daerah meninggal sementara 10 anggota awak lainnya diselamatkan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pemerintah daerah, direktur perlindungan luar negeri Indonesia (PWNI) dari urusan luar negeri Indonesia Judha Nougrah, mengumumkan media pada Minggu malam, mengatakan kapal Serdal Niaga MV Serdal bertugas di Komoro.
Namun, 29 Mei 2025 09.00 Kapal lokal membatalkan perairan di dekat Seychelles, sementara tiba -tiba logistik transit terjadi karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Menurut kedutaan Indonesia, Antanarivo, berdasarkan informasi yang diperoleh, akan bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikan masalah.
Menurut Seychelles, tubuh MB mengalami proses otopsi, sementara tiga dari 10 orang yang selamat masih dalam perawatan rawat jalan.
Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Indonesia, Antanarivo, akan terus memberikan bantuan kepada warga negara Indonesia, termasuk bantuan dokumen yang hilang dan membantu proses pemulangan, kata Judha Nuguraha.
Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Indonesia juga akan terus memantau proses investigasi yang dilakukan oleh Otoritas Seychelles untuk mendeteksi penyebab pasti kapal MV Serdal, tambahnya.
Leave a Reply