Jakarta (Antara) – Kementerian Imigrasi Indonesia (KP2MI) berkolaborasi dengan Organisasi Statistik Pusat (BPS) dalam upaya untuk memahami data PMI yang sama untuk mendukung karyawan imigrasi Indonesia (PMI).
Kolaborasi ini diidentifikasi oleh penandatanganan kerja sama Jenderal dan BPS, Duvo, dan BPS, Sekretaris Demo, dan BPS, Muhammad, Menteri P2MI Abdul Kard Kard dan BPS Amalia Adenger Vidyangar BPS BPS BPS.
“Banyak sumber tidak sama. Oleh karena itu, dengan data yang sama yang merupakan indikasi dari komitmen presiden ini, kami meningkatkan kebijakan dan meningkatkan tujuan,” menteri Menteri di kantor BPS Jaket, sebuah pesan untuk pers KP2MI pada hari Selasa.
Menteri mengatakan dia ingin merekam data karyawan imigrasi Indonesia, dan bekerja melalui WHV (WHV), bagi mereka yang terlibat dalam rencana spesialisasi di luar negeri, dan di WHV (WHV).
Dan
Dengan demikian, Menteri Carding berharap bahwa menggabungkan data antara Comes 2 MI dan BPS dapat lebih baik untuk membuat sistem data tunggal, seperti komitmen Presiden Provo Subiano.
“Untuk itu, kita membutuhkan kolaborasi yang lebih akurat dan tidak hanya dalam bentuk kerja sama umum. Tetapi dapat dikombinasikan dengan sistem dan sebagainya,” tambah Menteri Carding.
Sementara itu, kepala BPS, Amelia Edingra, mengatakan partainya menggabungkan data sehingga ia dapat mendaftarkan data warga Indonesia (WNI) yang pergi ke luar negeri.
“Kami ingin mendapatkan data yang sama untuk pekerja imigran Indonesia di masa depan. Sekarang ini adalah tempat kolaborasi yang baik,” katanya sebagai pesan kepada pers KP2MI.
Anda kemudian dapat menggunakan data individu dalam rujukan ke kantor dan faktor terkait lainnya.
Amelia mengatakan bahwa “hanya data ini sedang menunggu Republik Indonesia. Oleh karena itu, itu masih bisa menjadi referensi dan tidak ada perbedaan antara satu kantor dan yang lain.”
Leave a Reply