Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KKP siapkan jaminan mutu program revitalisasi tambak pantura Jawa

Jakarta (Antara) – Kementerian Maritim dan Perikanan (KPC) menjamin keinginan untuk maritim dan perikanan (SMKHP) untuk melestarikan industri nila, seperti kemajuan program restorasi puisi di Pantai Utara (Pantora).

Sebagai pejabat yang kompeten, kategori -kategori ini siap untuk mendapatkan bola dari awal ke industri atas sebagai salah satu barang prioritas, sebagai pejabat yang kompeten.

“Seperti pesan Menteri Trengono bahwa ketersediaan bahan baku bahan baku ikan, kunci industri ini adalah industri perikanan yang rendah,” kata Aishartini pada hari Rabu. “Kami siap memantau kualitas salam.

Menurut program Basin Revival di daerah Pantura, Aishartini mengakui bahwa Badan Kualitas KKP akan berpartisipasi dalam bantuan petani untuk penanaman ikan yang baik (CBIB).

Selain itu, Eishartini mengatakan bahwa Badan Kualitas KKP siap untuk mempersiapkan penetasan ikan yang baik (CPIB), bagaimana menyiapkan makanan ikan yang baik (CPPIB), cara menyiapkan obat ikan yang baik (CPOIB) untuk distribusi obat -obatan ikan yang baik (setiap kualitas dan keamanan.

“Jadi di periode atas kami siap untuk bergerak sebagai jaminan kualitas bahwa kolam dipulihkan sehingga ikan yang diproduksi benar -benar berkualitas,” jelas Ishtrini.

Menurut Menteri Lokakarya Perikanan dan Perikanan (Permen KP) No. 33 tahun 2024 sehubungan dengan biaya produk penangkapan ikan dari Indonesia, SMKHP dijamin bahwa produk penangkapan ikan yang naik dan hilir sesuai dengan standar kualitas dan keselamatan makanan.

Semua sertifikat yang dikeluarkan oleh Institut adalah bagian dari SMKHP, yang diakui oleh otoritas yang kompeten dari sejumlah tujuan yang diekspor.

“Ini juga mencakup jaminan kualitas untuk produk memancing Indonesia,” Ishrtini menjelaskan.

Di masa depan, Eishartini mengklaim bahwa itu masih selaras dengan unit kerja NCC lainnya untuk mengikuti Program Restorasi Kosong Pantol.

Selain itu, pemulihan 78.000 hektar adalah tahap awal 2025.

Ini adalah kebangkitan sekitar 20.000 hektar cekungan stagnan yang dibangun oleh pemerintah dengan spesies ikan yang dikembangkan, Salin Nila.

“Tentu saja kami memiliki sinergi dengan unit kerja lain mengingat bahwa ini adalah program bersama serta kehadiran negara dalam barang -barang nila,” kata Aishartini.

Sebelumnya, Menteri Affraires of Maritime dan Vaki Wahyu Trengono di tangan pertama melihat proses pemrosesan ikan milik Pt Nrilapia nusantara Jaya.

Salah satu produk yang diproduksi adalah fillet benang beku. Selama kunjungan ini, Menteri Trengono secara simbolis mempresentasikan Analisis Titik Kontrol Kritis (HACCP) untuk produksi filter adil UPI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *