Jakarta (Antara) –
Jakarta State University (UNJ) (Februari) sedang berusaha meningkatkan lokalisasi nelayan di Kabupaten Indramaya tentang asuransi dan perlindungan masyarakat untuk nelayan sambil mencari makanan melalui Program Layanan Sosial (PKM) dari Departemen Ekonomi dan Perdagangan (Februari).
“Banyak nelayan kami bekerja tanpa perlindungan apa pun, melalui Program Asuransi Perikanan Negara (BPAN), untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan kehidupan mereka,” kata Presiden Tim Layanan Sosial UNJ, Noufal, Kamis.
Dia mempertimbangkan jenis pendidikan yang dibutuhkan ini, terutama di daerah pesisir, Indramai, sebuah pusat penangkapan ikan besar di Jawa Barat.
Indramai Regency adalah “PKM) dari Layanan Sosial (PKM), yang disebut” Perlindungan Perikanan melalui Program Bantuan Asuransi Perikanan (BPAN) “dan” Pelatihan Manajemen Keuangan Keluarga dan Pendidikan untuk Komunitas Perikanan “.
Hanif menjelaskan bahwa kegiatan ini telah ditujukan untuk meningkatkan penulisan asuransi perikanan dan pemahaman berbagai peralatan dari pemerintah pusat dan daerah.
Menurutnya, Jaminan Sosial untuk nelayan tidak hanya masalah perlindungan dari bahaya tenaga kerja, tetapi juga suatu bentuk pekerjaan nelayan sebagai pilar ekonomi regional.
Dia mengatakan program BPAN adalah bentuk intervensi strategis dari Kementerian Negara dan Perikanan (KKP), yang sepenuhnya didukung oleh pemerintah provinsi.
Selain itu, strategi perlindungan perikanan memastikan risiko penangkapan ikan dan pertanian, menyediakan infrastruktur bisnis dan peralatan penangkapan ikan.
Kemudian, untuk menghilangkan praktik ekonomi profil tinggi, kontrol impor komoditas, dan kemudahan bantuan hukum.
Menurut data umum Direktorat Perikanan KKP, Program Asuransi Perikanan Mandiri dicatat pada tahun 2024, dengan bantuan 99.500 parsel di 97 lokasi.
Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Februari UNJ untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui implementasi pendidikan tinggi TRI dan melalui pendidikan dan layanan yang berkelanjutan, katanya. Secara khusus, ini adalah dasar penelitian berdasarkan layanan sosial dan memecahkan masalah nyata di lapangan.
“Kegiatan ini dapat disebabkan oleh tiruan program -program tersebut di beberapa bagian lain dari Pantai Indonesia dan akan berdampak nyata pada kesejahteraan masyarakat pantai,” kata Hanif.
Pada saat yang sama, tim layanan sosial Latifa Rabbania menawarkan pelatihan praktis tentang manajemen keuangan keluarga, serta bagaimana mencatat pendapatan dan biaya harian, mengumpulkan aturan dan menabung dan berinvestasi dalam jumlah kecil.
“Manajemen keuangan yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan adalah fondasi yang hebat, terutama dalam menanggapi ketidakpastian pendapatan harian,” katanya.
Leave a Reply