Jakara – Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan (KKP) menyegel bisnis membeli dan menjual ikan super merah (scleropage formoso) tanpa izin dari Kalimantan Pontianak barat.
Sumber Daya Maritim dan Sumber Daya Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Sakssono (Ipunk) mengatakan penyegelan itu dilakukan karena ikan super merah Arowana harus dimasukkan dalam ikan yang sepenuhnya dilindungi, harus dilengkapi dengan ikan (sipji) (sipji) dan dapat digunakan seperti itu.
“Kami memilih tiga lokasi dari Arour, dengan total 545 ikan super merah,” kata Ipunk pada hari Kamis di Yakarta.
Dia menjelaskan di tiga lokasi bahwa para pejabat menemukan 393 ikan di kompleks Pekerjaan Umum Inrigasi Limbung di distrik Sungei Raya.
Kemudian, ada 152 lokasi di kedua lokasi, pemilik asli AG terletak di tempat penampungan PT TJS Arwana dan tempat tinggal pemilik di Pontianak City
“Kami saat ini sedang menyelesaikan kegiatan bisnis untuk membeli dan menjual,” kata Ipunk.
Sementara itu, KKP Halid K Jusuf, Kepala Sumber Daya Memancing, menjelaskan bahwa ikan Arowana Super Merah adalah ikan yang dilindungi, termasuk dalam Konvensi Perdagangan Internasional spesies yang terancam punah, yang tunduk pada peraturan dalam undang -undang dan peraturan.
“Ada prosedur di mana perusahaan harus memiliki pemuliaan dan perdagangan SIPJ karena pemerintah Indonesia telah mendirikan ikan Arrovana karena ikan sepenuhnya dilindungi oleh Menteri Urusan Maritim dan Undang -Undang Memancing No. 1 tahun 2021.”
Harid said the two perpetrators were suspected of violating Article 84(2) JO(4(2)) 61 letters to the Minister of Marine Affairs and Fisheries Regulations, Regulation No. 2622, and Regulation No. 2622, involving the Republic of Indonesia Number 31 Marina and Fisheries and Fisheries and Fisheries of Indonesia and Fisheries of Soperime and Fisheries and Fisheries and Fisheries and Fisheries of Soperime and Perikanan dan Perikanan dan Perikanan.
Sebelumnya, Menteri Urusan Maritim dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggon menyesali bahwa masih ada aktor komersial yang terlibat dalam praktik bisnis ilegal karena mereka dapat mengancam spesies yang dilindungi ini.
Oleh karena itu, partainya terus mendorong para pemain bisnis untuk memprioritaskan legitimasi dan keberlanjutan sebagai prinsip utama untuk penggunaan ikan yang dilindungi.
Leave a Reply