Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Laba bersih BSI Rp1,87 triliun di kuartal I-2025, tumbuh 10,05 persen

Jakarta (antara) -PT Bank Syariah Indonesia TBK (Kode Penyimpanan: BRIS) mencatat laba bersih Rp1,87 triliun pada kuartal pertama 2025 atau ditambahkan 10,05 persen per tahun (tahun ke tahun / yoy).

Kinerja positif ini juga sejalan dengan akuisisi pendapatan dua digit berbasis BSI dengan 39,3 persen yoy untuk Rp1,71 triliun.

“Untungnya, BSI mampu menunjukkan kinerja keuangan yang kuat selama bertahun -tahun.

Aset BSI terdaftar meningkat sebesar 12,01 persen YOY menjadi RP401 triliun pada akhir Maret 2025. Pada kuartal pertama tahun ini, BSI mendistribusikan dana RP287 triliun atau meningkat 16,21 persen YOY.

BSI mengatakan distribusi pendanaan di semua segmen meningkat positif ketika segmen grosir meningkat 17,27 persen yoy, ritel naik 14,92 persen yoy, dan konsumen naik 16,08 persen yoy.

Dalam hal bisnis emas, produk pembayaran emas mencatat pertumbuhan pendanaan yang signifikan sebesar 168,64 persen yoy dengan kualitas yang sangat baik. BSI percaya bahwa produk pembayaran emas memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar seiring dengan meningkatnya tren investasi emas.

Pertumbuhan pendanaan positif ini disertai dengan kualitas yang kuat sebagaimana dibuktikan oleh 1,88 persen NPF bruto pada akhir Maret 2025. Pembiayaan risiko (FAR) berada pada tren yang lebih baik di mana posisi pada Maret 2025 adalah 7,18 persen.

Biaya kredit (COC) pada bulan Maret 2025 dipertahankan pada 0,93 persen, masih di bawah 1 persen. Sebaliknya, BSI juga terus membentuk cakupan tunai, di mana Maret 2025 berada di 194,69 persen atau masih dalam posisi yang stabil seperti yang diharapkan perusahaan.

Selain itu, dalam hal pendanaan, dana Partai BSI Ketiga (DPK) pada kuartal pertama 2025 meningkat 7,40 persen yoy menjadi satu triliun RP319, di mana dana berbiaya rendah (CASA) yang diperingkat oleh tabungan dan permintaan yang dicatat pada RP195 triliun atau tumbuh 7,57 persen.

Secara khusus, penghematan meningkat 9,37 persen yoy menjadi RP137 triliun. Komposisi penghematan untuk total DPK BSI mencapai 42 persen, beberapa penghematan Wadiah terus meningkat menjadi 40 persen pada kuartal pertama 2025.

Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan di samping meningkatnya jumlah tabungan emas, BSI juga melihat peningkatan jumlah pendaftar Haji awal tahun ini.

“Biasanya di BSI, pendaftar haji per bulan adalah sekitar 30 ribu, 30-50 ribu orang.

Dia mengatakan potensi besar ziarah menyelamatkan sumber pertumbuhan BPK untuk BSI karena masih ada banyak orang Indonesia yang tidak memiliki akun ziarah. Menurut Cahyo, ada permintaan yang baik dari masyarakat untuk membuka akun ziarah sehingga BSI mengambil kesempatan ini secara progresif.

“Jika hanya sebulan bisa 100 ribu, ini berarti bahwa tahun BSI dapat meningkatkan jumlah akun ziarah sekitar 1,2 juta menjadi 1,5 juta per tahun dan barang jelas merupakan sumber daya DPK untuk BSI,” kata Cahyo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *