Jakarta (Paroki) -Menyning Pertanian Andy Amran Solomon meminta Duta Besar Indonesia (Duta Besar) untuk membuat nilai ekstra dari barang -barang di Shri -lanka Dui Agustina untuk memperkuat kerja sama kelapa di Sri Lanka di Sri Lanka.
Saat mengunjungi Duta Besar Indonesia (Duta Besar) pada hari Jumat, Menteri Pertanian mengatakan, “Fokus utama pemerintah adalah pengurangan pemerintah dalam peningkatan biaya tambahan dan daya saing produk lokal.”
Dia mengatakan bahwa mengingat keberadaan bahan baku yang kaya di Indonesia, barang, yang menjadi prioritas utama, adalah kelapa.
Dia berkata, “Arahan Presiden sangat jelas, kami akan melanjutkan untuk mengurangi sektor pertanian. Bahan baku barang tersedia, seperti kelapa harus lebih disukai.”
Menurutnya, sekarang ada banyak negara, terutama di Cina, santan dan kelapa lainnya, seperti minyak kelapa perawan (VCO). Ini adalah salah satu negara terbesar di dunia untuk Indonesia.
“Cina mulai pindah dari susu ke VCO. Ini adalah berkah bagi Indonesia, karena tidak ada suasana di negara -negara Eropa yang memungkinkan Anda menanam kelapa.”
Dia menambahkan bahwa sekitar 2 juta ton almond kelapa, yang mengekspor Indonesia setiap tahun dalam bentuk bahan baku, milik Rp20 triliun. Namun, jika kelapa diproses dalam lebih banyak makanan, nilainya dapat meningkat dua kali.
“Jika dipelajari, nilai potensial dapat mencapai 40 triliun. Rp60 triliun.
Dalam mencari perluasan musim gugur, menteri pertanian juga mulai mempelajari peluang untuk kolaborasi di negara -negara yang bersahabat.
Pada pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Shri Lenz, kemungkinan kerja sama dalam pengembangan industri kelapa dibahas dengan SRI yang langka.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Twing Mr. -lanka Davastina telah menunjukkan bahwa perusahaan Sri Lanka memiliki teknologi pemrosesan kelapa yang kompleks, termasuk kelapa dan shell. Teknologi ini dianggap sangat tepat dan berguna saat berkembang di Indonesia.
“Perusahaan Sri Lanka sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka memiliki teknologi yang mampu menangani semua bagian produk tinggi,” kata Davey.
Selain kacang kelapa, keduanya juga membahas kemungkinan kerja sama dengan teh. Menurut Duta Besar Davey, Tn. -Lanka perusahaan tertarik berinvestasi dalam teh Indonesia untuk meningkatkan nilai tambahan produk teh nasional.
Dia berkata, “Kami juga membahas pemrosesan teh. Perusahaan -perusahaan Sri Lanka tertarik untuk menggunakan teh Indonesia. Dengan proses yang tepat dari produk teh kami, itu bisa lebih.”
Davey juga mengatakan bahwa Indonesia dicapai oleh pemerintah Sri Lanka dalam produksi beras. Faktanya, presiden dan banyak pejabat tinggi negara itu telah menyatakan minatnya untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia, terutama dalam perlindungan pangan.
“Kami telah mentransfer Rice -MAID Rice ke Presiden dan Menteri Sri Lanka. Dia sangat antusias dan saat ini ingin bekerja sama dengan Indonesia dan saat ini bekerja sama di Indonesia lebih dekat,” kata Davey.
Leave a Reply