Jakarta (Antara) – Kementerian Keamanan Pangan, Laut dan Keamanan Pertanian di utara Jakarta membentuk 134 penduduk wilayah sehubungan dengan akuakultur penangkapan ikan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Pelatihan ini dilakukan berdasarkan kesimpulan bahwa itu belum optimal, dan berkat pelatihan ini yang kami coba tingkatkan,” kata kepala Departemen Keamanan Nutrisi di Jakarta Utara dan Keamanan Pertanian (KPKP), tidak memadai pada hari Rabu di Japarty.
Dia mengatakan bahwa pelatihan itu dilakukan untuk memperluas pengetahuan tentang memancing, baik konsumsi dan ikan dekoratif.
Selain meningkatkan antusiasme warga untuk memulai pengusaha di bidang akuakultur.
Pelatihan tahun ini untuk meningkatkan pertanian ikan. “Kemungkinan untuk bisnis penangkapan ikan di negara dekat” dilakukan di pusat perluasan pertanian Sukapura (BPP), Rorotan, cilming.
“Kami berharap pelatihan dan dukungan dari ikan dan biji nelayan dapat menciptakan panen yang baik,” katanya.
Menurut Er -riandi Akbar, kepala departemen dan memancing di utara Jakarta melewati ratusan peserta dari anggota kelompok Pokdakan, perwakilan RPTRA, Rorotan Rusunawa, Rusunawa Nagrak dan Rusunawa Marurunda.
Para peserta menerima materi dari para peneliti dari Pusat Penelitian Perikanan Brin tentang “inovasi teknologi yang tepat untuk memancing -aquaculture di utara Jakarta”. Selain itu, “taman kanapi nila dalam instalasi penelitian Cijeruk” mempraktikkan ikan dan mengolah Heri Arif Ryanto.
“Kami berharap pelatihan ini akan memiliki pengaruh positif dan petani ikan di utara Jakarta akan berkembang,” katanya.
Peserta RPTRA Buda Mulia Pademangan, Imam Subhi, senang mengambil bagian dalam pelatihan ini, karena Budi Mulia RPtra saat ini memperkuat program keamanan pangan dari pertanian hingga penangkapan ikan.
Arah pemasok material bahan secara rinci dan mudah dimengerti. “Tentu saja saya akan melakukannya di tempat kami. Saya harap ikan akan tumbuh banyak,” katanya.
Leave a Reply