JAKARTA (Antar) – Pria berpasangan, Fahar Alfian mengatakan keputusan pelatih untuk menghubungkannya dengan Muhammad Shoibul Fick dalam tiga balapan Asia, menyegarkan dan mengukur kemampuannya dengan pasangan baru secara internasional.
PBSI telah memutuskan untuk mengurangi Dawn/Fikri pada awal Juli dan Jepang Terbuka (Super 750), China Open (Super 1000) dan Macau Open (Super 300).
Keputusan ini dibuat setelah dua partai utama – Fahammad Ryan Ardin dan Fick/Daniel Martin hilang dalam balapan.
“Ryan tidak dapat muncul di Jepang dan Cina karena alasan keluarga, sementara Daniel juga sedang dalam proses pemulihan cedera. Jadi saya berpasangan dengan Fick,” kata Fachar di Istora Gelo Bung Karno pada hari Jumat.
Fahar menekankan bahwa partisipasinya tidak hanya mengganggu kewajiban, tetapi juga bagian dari proses perbaikan diri.
“Ini tidak berarti saya hanya pergi ke sana demi kegembiraan, tetapi saya benar-benar ingin mencoba kemampuan saya dengan pasangan lain. Karena ini 11-12 tahun, saya selalu bermain dengan Rian dalam ras individu,” katanya.
Menurut Fahar, pengalaman baru ini penting untuk memperkaya permainan, terutama dalam perang melawan pertandingan dan komunikasi dengan pasangan yang berbeda.
“Saya ingin tahu bagaimana perasaan Anda dengan mitra lain di tingkat resmi karena ada masalah. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran,” katanya.
Wood dan Fick bukan orang asing. Mereka berdua bermain bersama di Kejuaraan Nasional SGS PLN. Meskipun tidak pernah datang [ada kejuaraan internasional resmi, Fahar yakin dia dapat membuat kohesi dengan Fikri, yang dikenal energik dan cepat di lapangan.
“Aku dan Ficks cukup dekat, terutama di luar lapangan, seringkali bersama. Dia masih muda dan kekuatannya masih kuat. Mudah -mudahan itu bisa menjadi awal yang baik yang tahu dia memberi aku kejutan,” katanya.
Ryan juga menyambut keputusan PBSI dan menyatakan bahwa ia telah membahas program tersebut dengan Dawn di kompetisi mendatang.
“Saya berbicara di Fajar. Karena saya tidak bisa bersaing, jadi keputusannya benar -benar fajar untuk bermain dengan Fick dan menghindari Federasi Federasi Dunia,” kata Ryan.
Menurut Rian, duo sementara ini juga dapat digunakan untuk memperbarui bola Badmen 2025 di Paris, Prancis.
“Mengubah mitra terkadang tidak ada masalah. Setelah itu, kami akan kembali untuk mempersiapkan Piala Dunia. Kami melanjutkan komunikasi dengan pelatih dan tim untuk mengembalikan hasil terbaik,” kata Ryan.
Fahar dan Ryan terus bersaing di Indonesia Open 2025 dan berhasil maju ke semi-final setelah mengalahkan pasangan muda dari Cina, Juan Di/Liu Yang, dua pertandingan langsung 21-19, 23-21.
Leave a Reply