Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Living Lab Ventures fokus investasi di sektor manufaktur & healthcare

Jakarta (Antara) – Living Lab Ventures (LLV), perusahaan modal dari SAR’s Mas Land, adalah fokus di dua sektor utama dalam 2025 semester produksi dan perawatan kesehatan atau kesehatan kedua.

“Usaha Living Lab tetap agresif dan lapar dalam investasi atau kolaborasi strategis,” Seid Living Lab Ventures, “kata Living Lab Ventures ⁠Bayu Seto Mitra di 2025 Media Briefing and Investment Sesi di Jakarta pada hari Kamis.

Meskipun perasaan ekonomi negatif telah sangat mengembangkan Perang Tarif Paralel AS (AS), kata LLV benar -benar melihat peluang di sektor produksi, terutama pada kendaraan listrik.

Selain itu, peluang ini juga mendukung Mas Land Sinar sebagai orang tua – yang perusahaan sudah memiliki ekosistem terintegrasi seperti kutipan BSD sebagai zona ekonomi khusus (KEK).

Selain itu, LLV juga memiliki portofolio investasi di sektor manufaktur yang inovatif, imajinasi.

Mirip di sektor kesehatan, Sinar Mas Land telah mengembangkan berbagai inisiatif di sektor ini, seperti kampus biomedis di kota BSD.

Akibatnya, MAS Land Sinar melalui LLV juga memperkenalkan dana biomedis yang menyediakan pembiayaan perusahaan biobedi inovatif, pusat penelitian, biobank, teknologi kesehatan, dll.

“Sebagian besar modal dalam usaha lebih dipandang pada teknologi kesehatan, baik telemedicine atau penggunaan AI. Tetapi kami melihat sedikit perawatan kesehatan konvensional. Kami tidak melihat teknologi inti, tetapi teknologi serta memungkinkan laboratorium dan dll.

Sehubungan dengan pembiayaan risiko / partisipasi modal, ia mengatakan bahwa total investasi adalah LLV tumpah dalam kisaran ratusan dolar Amerika (AS) pada tahun ini (dll.).

Selain investasi agresif ini, ia mencatat bahwa pengaruh partisipasi modal tidak hanya tercermin dalam peningkatan penilaian, tetapi juga dengan kontribusi yang lebih luas, seperti menciptakan dan lalu lintas ekonomi.

Berdasarkan data Badan Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan berisiko pembiayaan modal pada Maret 2025 persen dikontrak tahun -tahun ini (ii) dengan nilai keuangan Rp16,73 triliun.

Mengacu pada data tahunan tentang Rencana Bisnis (RBT) modal 2025, OJK mengatakan bahwa estimasi pendanaan modal / partisipasi risiko mengalami peningkatan 3,72 per tahun atau berkisar dari 3-4 persen tahun-ke-tahun.

Sebelumnya, kepala pengawasan operasi atas lembaga pembiayaan, modal dan jasa keuangan secara tertulis (PVML) dalam solusi tertulis, mengatakan bahwa fenomena teknologi musim dingin yang melanda tahun lalu, pindah ke pasar perusahaan yang ditargetkan.

OJK menilai bahwa pengembangan kegiatan bisnis akan terpusat di sektor nyata.

“Saat ini, banyak modal dengan risiko ditargetkan di sektor yang tepat sebagai pasangan bisnis, karena sektor ini akan dapat memiliki efek positif pada industri paling super, daya tarik dalam industri modal dalam upaya tersebut,” kata Agusman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *