JAKARTA (Internal) – Menteri Keuangan Sri Mulani Indravati telah mengisyaratkan bahwa kebijakan keterampilan anggaran akan berlanjut pada tahun fiskal 2026.
“Kami masih akan terus mengikuti langkah -langkah keterampilan dan tentu saja persiapan pendapatan negara dan anggaran pengeluaran (APBN) akan digunakan tahun ini,” Sri Mulani mengatakan kepada wartawan bahwa wartawan mengatakan kepada wartawan bahwa kompleks perencanaan DPR ke -18, Jakacarta, Jakakarta, Jakakarta, Jakakarta, Jakakarta.
Menteri mengatakan ada dua bulan lagi sampai hasil dari laporan keterampilan yang dikelola oleh Kementerian/Organisasi (K/L).
Pada saat yang sama, Kementerian Keuangan juga meninjau istilah ekonomi makro dalam menentukan postur pada tahun 2026.
Dia mengatakan anggaran negara akan menjadi kolega siklus dan masyarakat dan dunia bisnis akan menguntungkan untuk melindungi dunia.
Strategi untuk persiapan anggaran akan memiliki hingga 8 program prioritas prioritas oleh Presiden Prabo Subanto, yang kemudian berkembang bersama dengan K/L dengan instruksi presiden.
“Jadi, kami akan memberikan suara karena APBN adalah instrumen yang memiliki batas, tetapi harus ditujukan ke bidang prioritas dan perlu dikonfirmasi,” katanya.
Untuk anggaran tahun anggaran tahun 2026, pemerintah ditujukan untuk defisit antara 2,5-2,5 persen dari PDB, yang tidak jauh berbeda dari tujuan 2,53 persen dari defisit anggaran tahun ini.
Pendapatan negara ditunjuk dari 8,71 % menjadi 12,22 % menjadi 12,22 % dalam kaitannya dengan PDB, sedangkan pengeluaran negara berasal dari PDB hingga 5.7575 % hingga 5.7575 %.
Secara umum, pengeluaran negara didistribusikan dalam delapan program prioritas, termasuk keamanan pangan; Perlindungan listrik; Diet Gratis (MBG); Program pendidikan; Program kesehatan; Pengembangan desa, koperasi dan UMKM; Pertahanan universal; Dan mempercepat investasi dan perdagangan global.
Untuk program pendidikan, Sri Mulani memberikan PP 761 triliun atas anggaran Rp 727 triliun dalam rancangan anggaran. Meskipun program kesehatan adalah untuk Rp 181 triliun dari 228 triliun rp.
Implementasi program keterampilan pemerintah sesuai dengan pengajaran Presiden (Inpress) diselesaikan pada 7 Maret 2025. Inpres menunjukkan bahwa anggaran K/L Rp 256,1 triliun memenuhi syarat dan hal 50.59 dapat ditransfer ke wilayah (TKD).
Selain menyelesaikan implementasi keterampilan, Kementerian Keuangan telah membuka anggaran yang mempertahankan atau memblokir anggaran 99 kementerian/organisasi (K/L) menjadi 866,6 triliun rp.
Selain itu, Sri Mulani meminta izin Prabu untuk mentransfer anggaran, sehingga pengeluaran bisa lebih tajam daripada prioritas pemerintah.
Leave a Reply