Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Airlangga sebut aksesi Chili ke OECD yang singkat jadi referensi RI

JAKARTA (Antara) – Menteri Koordinasi Ekonomi Avrlangga Hartharo mengatakan bahwa pengalaman Chili dengan kesimpulan dari proses mendekati kerja sama dan pembangunan ekonomi (OECD) dapat menjadi referensi penting ke Indonesia untuk waktu yang relatif singkat.

Ini ditransfer oleh Airlangga setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Kewajiban Chili Claudia Sanhuisa pada sesi Dewan/Dewan Menteri MKM) di Paris pada Selasa (3/6).

“Pengalaman dalam pengalaman Chili bisa menjadi referensi penting ke Indonesia dalam waktu singkat,” katanya dalam sebuah pernyataan di Jakakarta pada hari Rabu.

Seperti diketahui, proses menerima Chili di OECD berlangsung dua tahun, sejak 2007 dan secara resmi menjadi anggota lengkap 15.05.2010.

Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengirimkan memorandum pertama (IM) dari peta akses OECD pada bulan Februari 2024

Selain itu, Indonesia menghargai komitmen Chili untuk mendukung kerja sama Indopazinian dan memperdalam integrasi ekonomi regional.

Selama pertemuan, ia juga mengkonfirmasi permintaan Indonesia untuk bergabung dengan Perjanjian Kemitraan Transdisplacing (CPTPP) yang komprehensif dan progresif sebagai bagian dari transformasi ekonomi ke Indonesia Emma 2045.

Pada 12 Mei 2025, Indonesia secara resmi mengajukan kuesioner kepada Pemerintah Selandia Baru sebagai Depoland dan bertujuan keanggotaan penuh pada tahun 2027.

“Indonesia juga mengharapkan dukungan Chili dalam pembentukan forum Komisi CPTPP dan menyatakan terima kasih atas dukungan sebelumnya,” katanya.

Kerjasama bilateral antara Indonesia-Chili juga dibahas dengan memperkuat perjanjian Indonesia tentang Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IC-EPA), yang hampir dua kali lipat dari peningkatan volume perdagangan dari tahun 2020 hingga 2024, dengan total $ 473 juta pada tahun 2024.

Selain itu, pada 13 Juni 2024, Indonesia dan Chili memulai negosiasi tentang perjanjian investasi sebagai bagian dari IC CEPA.

Indonesia saat ini memiliki insentif fiskal dan non -fiskal yang berbeda di berbagai sektor strategis, seperti energi terbarukan, mineral kritis dan teknologi pemrosesan logam.

Bentuk konkret kolaborasi investasi adalah pembangunan pabrik sepak bola baja dari PT Elecmetal Longseng Indonesia (Chili-Chili-Chinese-Joint-Inture) di kawasan industri terintegrasi Batang dengan investasi 600 miliar RP.

“Saya ingin berpartisipasi dalam undangan Chili, datang ke Indonesia dan berinvestasi di Indonesia,” tambah Menteri Koordinasi Airlangga.

Selain itu, Indonesia telah menyatakan dukungan untuk rencana Chili untuk bergabung dengan kemitraan ekonomi komprehensif regional (trotoar).

Dia mencatat bahwa kehadiran Chili di seluruh perjanjian Amerika Latin akan memperluas kisaran kesepakatan ini dan memperkuat hubungan antara RCEP dan CPTPP sebagai dua blok perdagangan utama di wilayah tersebut.

Pertemuan bilateral ini mencerminkan antusiasme dan dedikasi kedua negara untuk semakin memperkuat kerja sama ekonomi, tidak hanya dalam kerangka kerja bilateral, tetapi juga di forum multilateral.

Avillangga menyelesaikan pertemuan dengan menyampaikan keyakinan bahwa hubungan Indonesia lebih kuat dan akan membawa keunggulan sejati bagi orang -orang di kedua negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *