Jakarta (Antrea) – Australian Cinema Festival (FSA) di Indonesia (FSAI), yang dianggap sebagai platform yang kuat untuk dukungan baru di kota -kota besar di Indonesia.
“Sekarang FSAI untuk Australia dan Indonesia, Indonesia, Dodd Brezier,” platform FSA sekarang telah dikembangkan pada platform yang kuat dan kemampuan mereka yang terlibat di kedua negara. “
Dia diberitahu bahwa seorang amatir berusia 10 tahun di Jakarta Jakarta digambarkan pada perayaan 10 tahun oleh FSA.
Duta Besar mengatakan FSA tidak hanya tentang film tersebut, tetapi juga perayaan keanggotaan.
Menurutnya, film ini tidak biasa untuk menggabungkan perbedaan dan membuka percakapan. “Dan di sinilah administrator berperan dalam penciptaan film -film Australia yang memberi tahu penyerang Indonesia,” katanya.
Tahun ini, FSA telah menyiapkan film tujuh film Australia dan Indonesia yang merupakan jendela budaya dari masing -masing negara.
Dengan kekayaan budaya Indonesia dan Australia, katanya, industri film berkembang pesat dalam film kedua negara.
“Kami berada dalam posisi cepat untuk mengubah kerja sama dalam kemampuan kontrak. FSAAI adalah salah satu platform terbaik,” katanya.
Selain siaran film yang dipilih, FSAI 2025 mempresentasikan film kecil peserta penghargaan Australia, yang berpartisipasi dalam film Australia tahun ini.
“Kami yakin bahwa kami yakin,” katanya dengan meyakinkan bahwa industri komposisi kami telah secara positif memengaruhi kerja sama pendidikan. “
Tahun ini, Fasi telah merayakan dekade film Australia dan Indonesia. Jika kesempatan pada 15 Juni, 15 Juni 1525 Juni, Indonesia Jacarte, Bandung, Denmfer, Donpasser, Donpasser, Manada dan Maxar.
Pakar Australia FSA 2025 juga menghadirkan kelas master interaktif dengan skrip atau pengarahan.
Leave a Reply