Jakarta (Antara) – Departemen perluasan hak dan kemampuan DKI Dzhakarta, perlindungan anak -anak dan populasi (PPAPP) menambahkan sembilan keluhan kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak pada tahun 2025.
“Sembilan keluhan tambahan tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak pada tahun 2025 ditambahkan pada hari Selasa, PPAPP Direktur Umum Mokhamad Mifaro di Jakkarta Jakarta mengatakan pada hari Selasa.
Keluhan hadir di pemerintah kota dan di ruang publik terpadu untuk anak -anak (RPTRA), yang mencakup lima wilayah ribuan pulau.
MyPta mengatakan bahwa penambahan tersebut mengarah pada fakta bahwa total 44 pos yang tersebar di seluruh area di daerah DKI Jakarta.
Berdasarkan departemen data implementasi teknis DKI Jakarta (UPT), pada tahun 2024 2041 kasus kekerasan dalam kaitannya dengan perempuan dan anak -anak terjadi. Angka ini telah meningkat dari tahun sebelumnya, dari 1682 kasus pada tahun 2023.
Melihat angka -angka, Myptus juga menekankan bahwa melalui kantor PPAPP, pemerintah DKI Jakarta masih berkomitmen untuk mengurangi jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak. Salah satunya adalah menambahkan posting keluhan tentang korban.
Laporan tentang pengaduan ini berisi beberapa layanan yang ditawarkan secara gratis: Layanan untuk penerimaan pengaduan, bantuan hukum, serta informasi psikologis dan informasi dan propaganda yang diberikan oleh personel yang kompeten sesuai dengan area layanan.
Setiap pesan memiliki dua perwakilan Layanan. Keduanya terdiri dari konsultan dan paralglies yang pekerjaannya adalah untuk mendapatkan keluhan tentang kekerasan dan melakukan perkiraan awal terhadap perempuan dan korban anak.
Ini dilakukan tidak hanya untuk menyelidiki insiden kekerasan yang dihadapi para korban, tetapi juga untuk mengidentifikasi harapan dan kebutuhan korban kekerasan.
“Proses identifikasi ini sangat penting, sehingga para korban dapat menerima layanan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata MyPta.
Myptus berharap bahwa penambahan keluhan ini akan membantu wanita dan anak -anak yang akan menjadi korban kekerasan, yang terbaik adalah melayani mereka.
“Pemerintah DKI Jakarta berupaya melindungi perempuan dan anak -anak dari tindakan kekerasan, melanjutkan upayanya dari hulu hingga pencegahan dan hilir,” katanya.
Berdasarkan urutan DKI DKI Jakarta PPAPP Nomor E-0001 pada tahun 2025, ada sembilan keluhan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak tambahan yang secara resmi mengunjungi Jakarta pada tahun 2025.
Selain itu, ada dua keluhan lama yang dikirim ke tempat layanan di pos pengaduan baru: Madusera rptra, Samabesar.
Selain itu, Rptra Rusunawa Pulo Gebang dipindahkan ke Jaka Berily RPtra, Jatinegala Caum, Palogadon.
Di bawah ini adalah lokasi sembilan pos tambahan yang menawarkan keluhan untuk perempuan dan anak -anak kepada korban kekerasan pada tahun 2025.
Jakarta Pusat
1. Rptrasun, Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih
2. Rptramelati Duri Pulo, Gunville
3. Rptraborobudur, Pegangsaan, Menteng
Jakarta Utara
4. Rptrah. Oyar, Pegansaan Dua, Kelap Gading
Jakarta Selatan
5. Rptratiga Durian, Duren Tiga, Pancoran
6. Rptrataman Batu, menteng atas, setiabudi
Jakarta Timur
7. Rawajayarptra, Pondok Kopi, Duren Sawit
8. Garudarptra, Cilangkap, Cipayung
Ribuan pulau
9. Tidung Ceriarptra, Pulau Tidung, Minomichisima
Leave a Reply