Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BRI pastikan hapus tagih kredit UMKM tak pengaruhi kinerja perusahaan

Jakarta (Antara) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK (BRI) memastikan bahwa kebijakan faktur MSME tidak mempengaruhi efisiensi keuangan perusahaan.

Dani Wildan, Departemen Pengembangan Bisnis Mikro BRI SVP, mengatakan bahwa perusahaan telah membuat masalah yang cukup dari portofolio masalah.

“Tentu saja, operasi keuangan hampir benar (tanpa efek) karena (kredit buruk) keluar dari jumlah uang. Satu buku telah dihilangkan, maka kami berhasil sesuai dengan ketentuan reservasi yang sesuai dan sesuai yang telah kami lakukan,” kata Dani dalam diskusi virtual.

Menghilangkan buku ini adalah manajemen Institut Layanan Keuangan (LJK) untuk menghilangkan akun akuntansi negara, status keuangan tanpa menghilangkan hak LJK kepada debitur.

Dengan menghilangkan RUU tersebut, itu berarti tindakan hak untuk menghilangkan hak oleh LJK. Oleh karena itu, salah satu kriteria untuk menghapus akun MSME harus dilakukan terlebih dahulu.

Dani mengatakan bahwa UMKM yang dapat dilakukan dalam tubuh harus menjadi debitur atau pelanggan atau mematuhi kriteria yang ditentukan dalam aturan pemerintah (pp) nomor 47 dari tahun 2024.

Beberapa kriteria ini, termasuk nilai dasar RP dasar hingga 500 juta. Debitur kredit dihilangkan pada usia untuk menyingkirkan buku setidaknya selama 5 tahun. Ketika PP benar, kredit tidak dijamin atau asuransi dan tidak ada garansi atau garansi kredit. Tetapi tidak dapat menjual atau menjamin tetapi tidak cukup untuk membayar kredit

Jenis pinjaman yang salah dari UMKM yang dapat dihilangkan harus sesuai dengan kriteria, termasuk program kredit UMKM pemerintah dengan proyek kredit untuk mipyme non -pemerintah, yang sumbernya sumber bank tersebut bank

Hingga Januari 2025, BRI mengatakan bahwa ada 59.690 debitor yang memiliki pinjaman yang tersisa di RP2,5 miliar Rp.5, yang sesuai dengan ketentuan pp 47/2024 dan siap untuk melakukan proses pemindahan label.

Menurut alamat dan ketentuan yang ditegakkan, Dani mengatakan bahwa BRI akan melanjutkan dengan hak -hak pelanggan yang telah menghilangkan koleksi penghapusan faktur Rp424 miliar pada Januari 2025.

Sementara sisanya dengan atap yang dihilangkan sekitar RP2 akan diusulkan dan dipertimbangkan dalam Pertemuan Pemegang Saham Umum (RUPS) tahunan yang diadakan pada hari Senin (3/24).

“Sekitar 2 miliar rupee yang akan kami usulkan dalam mekanisme AGG dan ini adalah perkiraan pelanggan yang memenuhi syarat jika kebijakan pemerintah berubah,” kata Dani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *