Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kericuhan di RSU Tangsel, Polisi sebut berawal dari intimidasi ormas

JAKARTA (Antara) – Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa pemberontakan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan (RSU) dimulai dengan intimidasi anggota Asosiasi Asosiasi (PSO) terhadap mitra penyewaan.

“Ketika seorang mitra penyewaan dari Rumah Sakit Tangerang Selatan akan mengambil kegiatan untuk diancam, lima orang yang tidak adil,” kata manajer hubungan masyarakat Metro Jaya, Komisaris Polisi Ader Syam Indri, ketika ia bertemu pada hari Jumat.

Ade Ary menjelaskan bahwa bentuk intimidasi diperintahkan untuk mengurangi alat sehingga mereka tidak dapat bekerja selama beberapa jam.

“Tindakan itu ditunda dengan membuat gerbang parkir, kemudian menurunkan kotak dan parkir terus menakut -nakuti -itu takut, jadi anggota organisasi massa lainnya secara bertahap tiba,” katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa organisasi massa dengan inisial PP datang dengan 30 tentara dan mengajukan pertanyaan oleh gerbang yang dibuat oleh mitra penyewaan Rumah Sakit Regional Tangerang.

“Jadi, karena keruntuhan, salah satu pekerja tim sewaan, menyebabkan memar dan lepuh pada kaki kanan,” kata Aders.

Setelah laporan itu diperoleh, tim subdit Jatanra Jatanra dicadangkan oleh Metro Jaya dan peringkat Kepolisian Tangerang Selatan diberikan setidaknya 30 orang.

“Setelah proses yang mendalam, fase investigasi, ujian saksi, para korban dan orang -orang yang aman pada akhirnya mengarah pada fakta bahwa 30 anggota organisasi massa menjadi tersangka,” kata Aders.

Video virus yang sebelumnya didistribusikan di media sosial di Instagram melalui @mediatangsel.info, yang menunjukkan beberapa orang ditangkap oleh polisi.

“Banyak polisi pada hari Rabu (5/21) di Night of South Tangerang Hospital,” tulis akun itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *