Jakarta (Antara) – Kementerian Perlindungan Migran Migran (Kemenp2mi) secara resmi bekerja sama dengan manajemen pusat Muhammadiyah (PP) untuk menciptakan sistem manajemen migran Indonesia yang lebih baik.
“Kami ingin membangun sistem yang lebih baik dalam konteks sistem manajemen migran migran Indonesia di kementerian ini,” Menteri P2MI Abdul Kadir Carding menandatangani Muhammayh PP di Yogyakart, dalam pesan Kemenp2mi.
Kcography menjelaskan bahwa kemudian PP Muhammadiyah akan memainkan peran penting dalam perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia dengan memberikan pelatihan dari konteks psikologis dan pemahaman agama.
Selain itu, banyak anak migran yang memiliki akses terbatas ke pendidikan dan Menteri Karton mempromosikan PP Muhammadiyah untuk membantu dalam hal ini.
Cardina juga mencari PP Muhammadiyah untuk membantu migran Indonesia penuh dalam hal kewirausahaan.
“Jika mereka telah kembali seperti sebelumnya, yang berarti bantuan kewirausahaan, bantuan manajemen, bantuan psikologis,” kata Carding.
Sementara itu, Presiden Muhammadiyah PP Haedar Nashir mengatakan bahwa partainya selalu ingin berkontribusi pada kemajuan bangsa.
“Anda selalu ingin berkontribusi pada kemajuan negara dan negara, yang secara khusus Anda minta langkah -langkah pemberdayaan masyarakat, terutama untuk migran Indonesia,” kata Ketum Haedar Nashir.
Tentu saja, kami mengambil dari aliran atas melalui sosialisasi, dan kemudian kami memberikan pengetahuan, keterampilan, dan hal -hal yang mereka minta untuk migran di masa depan, tambahnya.
Di sebelahnya, sebuah perjanjian ditandatangani tentang kerja sama antara manajer umum untuk memberdayakan Kemenp2mi Fly. Fachri dengan presiden komunitas pemberdayaan PP Muhammadiyah Nurul Yamin.
Leave a Reply