Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bappenas jelaskan langkah capai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan

Jakarta (Antara) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappen), Rahmat Pambudy mengungkapkan langkah penting dalam mencapai langkah yang signifikan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, adalah pengembangan bahan baku untuk produk -produk biaya tinggi.

Baginya, peran diversifikasi industri, inovasi, dan teknologi penting untuk mengatasi tantangan ekonomi global.

“Indonesia harus dapat berkembang seperti negara -negara lain yang telah pindah dari bahan baku ke produk tinggi dengan berbagai inovasi teknologi,” katanya, memberi Profesor Ricardo Hausmann (sebelumnya Menteri Perencanaan Venezuela), dikutip dari pernyataan resmi Jakart.

Dalam hal ini, ia menekankan bahwa Indonesia mencoba mempercepat peningkatan 8 % dalam lima tahun ke depan.

Pemerintah telah merencanakan strategi 8+1 untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen pada tahun 2029.

Dengan delapan strategi, produktivitas pertanian meningkatkan kemandirian pangan, industrialisasi (bawahan), tenaga kerja yang berorientasi ekspor dan berkelanjutan; Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau; pariwisata dan ekonomi kreatif; Urban sebagai pusat pertumbuhan; konversi digital; Selanjutnya, investasi (investasi asing langsung) difokuskan pada anggaran ekspor dan pengeluaran nasional (memenuhi syarat).

Setelah itu, Program Nutrisi Gratis (MBG), 3 juta rumah, meja makanan publik dan desa, sekolah lebih tinggi, kendaraan listrik, kendaraan listrik, dan lainnya.

Langkah politik adalah pencabutan lisensi, keberlanjutan fiskal yang didukung oleh Kementerian Keuangan, dan Kebijakan Moneter Pertumbuhan.

“Ini bukan hanya sosok, tetapi juga langkah khusus dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan sumber daya manusia (sumber daya manusia) dan memperkuat perlawanan ekonomi negara itu,” kata Rahmat.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, Bappena dinyatakan berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing industri, mempercepat konversi digital dan memperkuat aturan tentang investasi pendukung.

Demikian pula, Hausman menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada kemampuan negara untuk mengendalikan dan mengimplementasikan inovasi teknologi.

Negara -negara maju diyakini menghasilkan lebih banyak jenis barang yang memiliki teknologi canggih, sementara pengembangannya cenderung menghasilkan lebih sedikit teknologi.

“Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 %, Indonesia perlu mempercepat pengenalan teknologi, meningkatkan diversifikasi industri dan memastikan bahwa buruh memiliki keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi global,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *