Menurut penelitian Israel-Jerman, Jakarta (Antala) diperkirakan akan mengubah kapasitas energi angin di seluruh Timur Tengah, sementara angin di turbin bertiup angin di tanah, yang lebih kuat di tanah.
Studi yang diterbitkan pada hari Jumat (23 Mei), percaya bahwa energi angin di permukaan daerah pesisir dapat meningkat 0,7 meter per detik pada tahun 2070, yang berpotensi mengurangi panas yang besar.
Namun, karena perubahan dalam sistem cuaca regional, 7 gigajoule berkurang dalam enam jam dan mempengaruhi rencana energi terbarukan dan investasi, yang disebabkan oleh perubahan dalam sistem cuaca regional, 7 gigajoule berkurang, yang penting bagi turbin, yang penting bagi turbin, yang penting bagi turbin, yang penting bagi turbin, yang penting bagi turbin.
Untuk informasi, 1 gigajoule sama dengan 277,8 jam kilowatts (kWh).
Studi ini menyoroti kapasitas energi angin yang berbeda di berbagai daerah di Timur Tengah, menekankan perlunya menganalisis pola angin pada ketinggian yang berbeda untuk menghindari estimasi energi yang salah.
Studi ini mendesak para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan perubahan angin di masa depan dalam strategi energi mereka, terutama memprioritaskan proyek padat yang dapat beradaptasi dengan daerah tinggi seperti Pantai Laut Merah.
Leave a Reply