Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kementan: Tren kasus PMK di Sinjai turun berkat penanganan masif

Jakarta (Serangan) -Kementerian semen (semementan) menyebutkan bahwa kecenderungan penyakit mulut dan sirkular (PMK) di Kabupaten Sinja Selatan menunjukkan pengurangan yang signifikan dalam intervensi pendalaman dalam pemerintahan.

Direktur pembiakan hewan dan pembibitan hewan dari Kementerian Kementerian Agang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa mereka efektif dalam menyebarkan penyakit melalui kesehatan hewan (Keshavan) dan penyebaran peternakan hewan.

“Data sistem informasi kesehatan hewan nasional yang dilaporkan dari Januari hingga 225 akan dikurangi dalam kasus harian atau data sistem informasi kesehatan hewan nasional yang terintegrasi, yang terinfeksi sapi atau data Iikhana akan berkurang dalam kasus harian dan rata -rata, ada kurang dari 3 kasus kasus pada hari itu,” kata Agung.

Dia menekankan bahwa strategi manajemen berbasis bidang kontrol PMK adalah faktor utama.

“Kami meningkatkan keberadaan petugas kesehatan hewan untuk mengelola petani, mempercepat dan mempercepat vaksinasi.

Sebagai tindakan pencegahan, Kementerian Pertanian juga memperketat pengawasan peternakan (POV) dalam koordinasi dengan otoritas veteriner. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua gerakan ternak bebas dari risiko mengendalikan gerakan dan risiko transfer PMK.

Direktur kesehatan Imron Sundi, Kementerian Pertanian, menambahkan bahwa pendidikan untuk biosek dan peternakan hewan yang baik telah menjadi bagian penting dari strategi pengendalian PMK.

“Biosecurity yang keras, diet berkualitas dan peternakan reguler adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan hewan. Vaksinasi tanpa peternakan tidak cukup baik,” jelasnya.

Untuk memperkuat daya tahan ternak dan meningkatkan akselerasi, Direktur Kesehatan Hewan (DiteGen PKH) mendukung 500 botol obat -obatan, 500 botol vitamin, 2000 desinfektan dan 50.000 jarum suntik. Dengan bantuan ini PMM telah didukung oleh upaya untuk mengendalikan lebih efisien.

Pemerintah telah memastikan bahwa peternakan itu aman dan bebas dari PMK ke arah Idul Fitri 225. Selain kerja sama yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan petani, kementerian pertanian percaya bahwa upaya untuk mengendalikan PMK Sinhazi akan melanjutkan dan memberikan hasil yang tahan lama.

Sementara itu, kepala pembibitan hewan Nurlina dan Biro Hewan Provinsi Sulose Selatan dan kepala Biro Hewan telah dievaluasi oleh Kementerian Pertanian dalam Perawatan Kementerian Pertanian.

Dia berkata, “Kami bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pekerja kesehatan hewan untuk bekerja dengan baik dengan manajemen PMK. Dari perspektif yang tepat, kami optimis bahwa Sinjai dapat segera bebas dari PMK,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *