JAKARTA (Antara) – Pemberdayaan Migran Indonesia (Appik) meminta Kementerian Migran Internal (Kemenp2mi) untuk membantu produk -produk mengerikan dari Migran Indonesia (PMI) dari Korea Selatan.
“Keinginan kami untuk memperkuat produk PMI,” kata Apika Bambang, setelah hadirin dengan Menteri P2MI Abdull Kadira Cardira di Kementerian P2MI, Jakart, Rabu.
Bambang mengatakan dia senang karena permintaan narasi menerima tanggapan yang sangat positif dari Kemenp2mi, yang secara langsung membeli produk yang ditawarkan oleh pekerja migran.
“Tidak hanya retorika, itu benar -benar dihabiskan. Produk PMI langsung ke Menteri. Beli jaket produk,” katanya.
Selain itu, Kemenp2mi juga akan membangun nota kesepahaman (MOU) bahwa produk -produk pekerja migran penuh akan digunakan dalam berbagai kegiatan di Kemenp2mi, katanya.
“Ini luar biasa, sampai air minum tidak. Kami memiliki produk minuman. Ini juga akan digunakan untuk aktivitas KP2MI dari pusat di wilayah ini,” tambahnya.
Bambang mengatakan bahwa dengan sekitar 350 anggota aplikasi, semua orang memiliki produk sendiri.
Oleh karena itu, pada kesempatan itu, ia meminta Kementerian P2MI untuk disetujui melalui pengembangan bisnis.
“Jadi kami disetujui, diinkubasi, jadi pekerjaan kami lebih sukses. Atau kami tidak mengerti tentang dunia bisnis, jadi kami tidak boleh jatuh seperti itu,” kata Bambeng.
Selain itu, APIK juga memohon agar Kemenp2mi memberikan literasi keuangan, baik untuk pekerja penuh dan pekerja migran potensial yang akan berhasil, sehingga mereka dapat mengelola dengan baik.
“Rata -rata, teman -teman kita selalu dipercayakan kepada kita dalam keadaan uang untuk kehabisan. Kamu tidak punya tujuan nanti?
Selain itu, pemeriksaan, Appik juga menyarankan bahwa pensiun untuk pekerja migran harus disimpan sehingga mereka dapat mengelola setelah kembali ke tanah air mereka.
Leave a Reply