JAK ACARTA (Antara) – Anggota DKI Jakarta HDM Justin Adriana menemukan bahwa perlu untuk menambahkan sekolah yang luar biasa bagi para penyandang cacat di Jakart.
Ini karena masih hilang, dan itu menciptakan orang yang sangat miskin yang tidak dapat mengirim anak -anak mereka ke sekolah.
“Tingkat sekolah dasar SLB kami hanya memiliki 61%, sekolah menengah pertama dan 38% sekolah menengah.
Menurutnya, masih ada banyak sekolah umum di sekolah menengah dan harus dipenuhi oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Ini membahas kondisi bahwa jika orang menginginkan sekolah di sektor swasta, biayanya diklasifikasikan sebagai mahal, dan tidak semua orang penyandang cacat memiliki peluang tersebut.
Komisi DKI Jakarta DPRD terus mencoba sesegera mungkin, karena program DKI Jakarta Educational Bureau (DISDIK) adalah program disabilitas, karena sangat mendesak.
“Jika SLB bersifat pribadi, itu luar biasa. Dan itu sangat sulit bagi mereka,” katanya.
Justin menambahkan bahwa dengan mempertimbangkan tingginya harga SLB pribadi dan kurangnya SLB publik, banyak orang penyandang cacat tidak belajar.
Itu sebabnya partainya terus mendorong DKI untuk memprioritaskan pemerintah prioritas regional Jakarta, terutama tidak aktif.
“Banyak orang tidak pergi ke sekolah. Mengapa hampir setiap pertemuan kantor pendidikan yang pasti akan saya berikan, karena pada kenyataannya banyak anak ingin pergi ke sekolah?” Katanya.
Tetapi dia mengatakan itu karena mereka tidak punya biaya, mereka harus menampung.
Leave a Reply