Jakarta (Antara) – Kantor Kesehatan Sudinkes memperkuat peran jumantuk untuk mendeteksi tuberkulosis awal di daerah setempat.
“Selain itu, ada klip pemantauan Jumantik untuk menghilangkan nyamuk, kami juga memiliki suntikan jumantuk untuk memantau orang dengan penyakit masyarakat,” kata Hervin Mifinddey, presiden Soding Jakarta Timur.
Herane menyebut Jumantuk kerangka yang sehat, yang diarahkan untuk memantau orang dengan gejala batuk. Setiap hari mereka berperan dalam mendorong orang dengan gejala batuk untuk menguji diri mereka di fasilitas perawatan kesehatan.
Kemudian tembakan Jumantuk melaporkan tentang kasus tuberkulosis resmi untuk petugas kesehatan.
“Jadi ketika saya menemukan pasien tuberkulosis, itu diuji di lembaga perawatan kesehatan, Anda dapat melakukan lebih banyak pemeriksaan dan perilaku dengan benar. Jadi di lain waktu, rumah akan menjadi kudeta? Misalnya, apa? Kami melakukan tes.”
Tembakan jumantuk juga ditugaskan untuk komunikasi sosial dan mendidik penduduk setempat tentang pentingnya tuberkulosis dan tuberkulosis.
“Itu iklan dan pencegahan, kami melakukan pendidikan untuk publik. Di masa lalu, inovasi saat ini, salah satunya adalah Jumantuk.”
Selain itu, Hervin menekankan bahwa tes tuberkulosis dan pengobatan ini gratis. Belum lagi, jika mungkin, makanan tambahan (PMT).
“Yah, jadi penonton seharusnya tidak malu. Untuk mengobatinya sampai pemulihan. Jangan minum obat. Jika kamu memecahkan obatnya, obatnya masih parah. Ulangi dari awal pada dosis lain. Itu dapat dikelola bahkan selama dua bulan berturut -turut.”
Sebelumnya di Jakarta Timur (Jakarta Timur), Monterine, bersama dengan jajaran kesehatan setempat, menggunakan langkah sepak bola untuk secara langsung mendeteksi pasien tuberkulosis.
Setelah dimulainya gerakan nasional, yang memperkuat desa dan tuberkulosis di kantor desa Rambutan, di sebelah timur Jakarta, pada hari Jumat (9/5), mengatakan setelah dimulainya gerakan nasional, yang memperkuat desa dan tuberkulosis di kantor desa Rambutan, timur Jakarta, Jumat (9/5).
Tim sepak bola ini selesai dengan Jakarta Sudinkes Timur, Half Ceses, RT/RW, Kelurahan dan wilayah di Jakarta Timur.
Kantor Kesehatan Jakarta Timur mendaftarkan 2.645 warga positif yang menderita tuberkulosis antara Januari dan Maret 2025.
Dari 2645 kasus, 324 kasus anak -anak terkait erat dengan orang terdekat. Sebagian besar wilayah kotak tuberkulosis ditemukan di Jakarta Timur, yaitu Bouladong, Serrakas, Konong dan Bassar Ribbo.
Berdasarkan Jakarta Timur, Sub -Health. Selama tahun 2024, ia memulihkan keberhasilan pasien tuberkulosis, yang mencapai 65 persen, atau 2.285.
Leave a Reply