Jakarta (Antara) – Tanjund Parabet memaksa SMP Toger, terus -menerus menghindari media sosial dalam kehidupan sehari -hari.
“Kami mencoba meningkatkan kesadaran hukum dan sosial di antara SMMN 53 Kii Baru, Jakarta Utara di Jakarta Selasa.
Dia mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi siswa pemahaman tentang bahaya praktik media sosial.
“Kami juga akan mengundang mereka untuk melaporkan jika ada perampokan dan biaya ilegal untuk petugas,” katanya.
Menurut pendekatan persuasif dan komunikasi interaktif, partainya memberikan pesan tergantung pada keseimbangan negatif, tetapi juga semacam perlindungan terhadap masa depan mereka sendiri.
Remaja melaporkan bahwa seorang remaja telah diundang untuk memahami literasi hukum sebagai alokasi untuk melindungi diri dari berbagai bahaya.
Dia mengatakan bahwa mereka harus mewujudkan medan perang, narkoba, yang tidak terlibat dalam tawar -menawar, ekspansi dan penyalahgunaan dan penyalahgunaan dan penyalahgunaan pelecehan media sosial.
“Kami untuk menciptakan generasi muda yang sangat bermata, menolak untuk menolak sesuatu dan menolak untuk mengubah perwakilan di lingkungan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa program ini adalah bagian dari perusahaan polisi, tidak hanya kontrol polisi dan legal gables, tetapi juga disambut, tetapi juga disambut.
“Kami berharap siswa dapat menjadi contoh untuk menjaga kolega, menjaga lingkungan tetap aman dan di atas lingkungan di masyarakat,” katanya.
Leave a Reply