JAKARTA (Antara) – Pemerintah provinsi DKI Jakarta (Pemprov) menetapkan geobag atau tas tanah seperti tanggul bantuan di beberapa titik banjir – yang ditahan karena pasang surut (Rob) di wilayah utara Jakarta.
Ketika dihubungi di Jakarta pada hari Rabu, sekretaris Kantor Sumber Daya Air Jakarta (SDA) mengatakan, “Tanggul mitigasi sedang dibuat menggunakan pasir dasar atau geobag di Gabian menggunakan Geobag dan tanggul.”
Geobag ditempatkan di ujung Sunda, Bowlock Plut dan area Pulo Marundo.
Selain menyiapkan Geobags, katanya, partainya mengambil tanggul saat ini di Mura Angke, lalu menambal tanggul dengan cara dinding beton di Mura Bairing.
Kemudian, sebagai langkah darurat, ia menambal tumpukan lembaran dan interval Ancol bocor hilir atau Jalan R.E. Memberikan pompa seluler. Martadinata untuk memperkirakan banjir pasang surut.
Menurutnya, upaya kecil adalah tanggul mitigasi untuk memperkirakan banjir pasang surut, sementara ibukota nasional mengintegrasikan pembangunan pantai (NCICD) dari tanggul pesisir atau ibukota negara bagian (PTPIN) yang menunggu pembangunan pengembangan pesisir kota (PTPIN), yang berencana untuk diselesaikan pada tahun 2030.
Terlepas dari tanggul, kantor SDA DKI Jakarta juga memperingatkan pompa, pompa tetap dan eskalator di pantai Jakarta meramalkan banjir Jakarta, terutama di akhir parade.
Untuk banyak daerah yang mungkin terpengaruh oleh banjir pasang surut, termasuk Mura Angke, Mura Baru, Jalan R.E. Martadinata, Sylining, dan Marunda Pulo.
Pada kesempatan yang berbeda, Sekretaris Badan Manajemen Bencana Regional Jakarta (BPBD) mengatakan Maruli Sizabat bahwa ia telah memberi tahu penduduk di pantai utara Jakarta untuk menyiapkan tindakan muka lainnya, termasuk fasilitas penarikan dan tempat -tempat pengungsi.
“Jika suaka diperlukan, kami akan membuat sarana untuk evakuasi menggunakan kapal. Kami juga dapat memanfaatkan fitur saat ini,” kata Maruli.
Leave a Reply