Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Industri komponen otomotif usul penerapan tarif balasan resiprokal AS

JAKACART (Antara) – Industri Gabungan Mobil dan Sepeda Motor (GIMM) mengusulkan bahwa pemerintah menerapkan respons timbal balik terhadap AS (AS) produk Indonesia sebagai solusi jangka pendek untuk beberapa perdagangan yang adil.

“Jika mereka memakai tarif tinggi, kita perlu menyesuaikan. Tarif cocok untuk tarif. Tetapi jangan lupa tentang opsi lain, seperti mengurangi tarif produk AS, sehingga keseimbangannya,” kata sekretaris -Ammam Rahmat Bekuki di Jakar.

Dia mengatakan partainya prihatin dengan pengaruh politik pada industri komponen otomotif nasional. Amamm memperkirakan bahwa langkah -langkah strategis pemerintah perlu diselesaikan situasi ini, karena ekspor komponen otomotif nasional Amerika Serikat saat ini berada di peringkat kedua di Jepang.

“Ini tentu saja memiliki dampak besar pada industri kami, karena biaya input AS relatif kecil. Sementara produk AS yang memasuki Indonesia mengalami tingkat yang jauh lebih tinggi,” kata Bekui.

Selain itu, karena kebijakan perdagangan AS, ia menyoroti potensi komponen mobil banjir dari Cina ke pasar Indonesia.

Sebagai solusi untuk Amamm, selain mengenakan hambatan tarif, ia mempromosikan penggunaan hambatan non -tambang, seperti tingkat komponen rumah (TKDN) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk melindungi industri nasional dari invasi impor impor.

Dia mengundang pemerintah untuk terus memperkuat diplomasi perdagangan dengan mitra dan untuk menyediakan industri nasional untuk mendapatkan perlindungan yang tepat dengan terus tumbuh dan berkontribusi pada ekonomi.

.

“Meskipun ada tantangan, kami tetap optimis. Pasar AS masih terbuka. Selama tarif yang dituduh China lebih rendah dari AS, produsen domestik masih dapat bersaing.” Katanya.

Pada hari Rabu (2/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan judul setidaknya 10 persen untuk banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terhadap barang -barang yang memasuki negara.

Menurut Gedung Putih di Instagram, Indonesia terdaftar pada daftar kedelapan negara yang terkena dampak peningkatan tarif AS, ukuran 32 persen.

Sekitar 60 negara akan membebankan tarif timbal balik setengah dari tarif yang berlaku untuk AS.

Berdasarkan daftar Indonesia ini, ini bukan satu -satunya negara di wilayah Asia Tenggara, yang merupakan korban perdagangan di Amerika Serikat.

Ada juga Malaysia, Kamboja, Vietnam dan Thailand dengan masing -masing peningkatan 24 %, 49 %, 46 %dan 36 %.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *