Jakarta (Antara) – Jepang akan mendukung negara -negara di ASEAN untuk sepenuhnya menggunakan peluang karbon di wilayah tersebut dengan fitur penyerapan yang besar seperti laut, hutan bakau dan gambut.
Dukungan ini ditandai pada hari Rabu dengan peluncuran Asean Blue Carbon and Finance Project (ABFC) di Jakarta, yang akan mengimplementasikan Program Pembangunan PBB (UNDP).
“Jika Anda menggunakannya dengan baik, Anda bisa mendapatkan dana. Anda bisa menjual penurunan emisi karbon, pengurangan dapat dijual,” kata Duta Besar Jepang setelah peristiwa proyek setelah media ASEAN Kiya Masahiko.
Duta Besar KIA, Asean Blue, sesuai dengan kerangka ekonomi proyek ABFC – upaya – tiga aspek penting, yaitu lingkungan, ekonomi dan masyarakat adalah prioritas masyarakat.
“Saya pikir ini adalah peluang bisnis dan itu tidak hanya baik untuk bisnis, tetapi juga baik dan baik untuk komunitas lokal untuk perubahan lingkungan. Semua komunitas pesisir mungkin merasakan manfaat, termasuk wanita.” Katanya.
Duta Besar Kija mengatakan bahwa ekosistem karbon biru memainkan peran penting sebagai karbon yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, perlindungan sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Sementara itu, pembiayaan biru akan memberikan solusi keuangan yang inovatif untuk mendukung ekosistem karbon biru dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, diplomat, wilayah ASEAN dengan sumber daya laut yang berat dan emisi karbon Asean Blue Economic Initiative, katanya.
Inisiatif ini meluncurkan proyek yang telah berhasil berisi sekitar 60 startus inovatif dari semua ASEans dan juga dari wilayah Northwest.
Kelompok -kelompok muncul dalam promosi penangkapan ikan yang berkelanjutan, menyebarkan pariwisata biru, mengatasi polusi plastik dan menanggapi perubahan iklim.
Jaringan terhubung dengan pemangku kepentingan lain, termasuk Jepang, dan dipanggil untuk tampil di Osaka Expo akhir tahun ini.
Duta Besar Kia juga menarik perhatian pada komitmen besar Indonesia terhadap ekonomi biru. Proyek ini diharapkan untuk berbagi pengalamannya dalam Proyek Ekonomi Biru dalam proyek ini, yang akan mendapat manfaat dari 11 negara di Asia, termasuk Timor-Lesto untuk ASEAN.
“Saya pikir Indonesia menunjukkan kewajiban yang besar. Jepang mendukung pekerjaan ASEAN menggunakan kapasitas dan hasil Indonesia hanya di semua ketinggian.” Katanya.
Proyek ABFC akan mencakup lebih dari 20 ahli dan 50 lembaga akademik dan penelitian untuk bekerja sama untuk menyusun pendekatan yang berbeda untuk mengukur karbon biru.
Leave a Reply