Jakarta (Antara) – Bank yang dirancang, yang Indonesia (B.) Indonesia (B.) lebih dari bagus di bank.
“Secara umum, kondisi likuiditas di perbankan, dalam kalimat yang sama, cukup cukup sehubungan dengan pihak ketiga sekitar 26%.” Dia Konferensi Pers (KSSK): Periode KSSK II tahun 2025. Tahun dikutip pada hari Jumat, pada hari Jumat, pada hari Jumat, pada hari Jumat.
Perry menjelaskan bahwa langkah -langkah BIA menempatkan beberapa langkah untuk menjaga stabilitas dan kepatuhan likuiditas di pasar uang dan perbankan.
Pertama, operasi moneter yang menguntungkan melalui upaya untuk mengurangi persentase ballast 25 poin utama (BPS) 2025. Tahun.
Dia mengatakan dia rendah untuk mengurangi kemanusiaan lebih lanjut sebagai inflasi, sebagai inflasi di Indonesia, serta mendorong ekonomi.
“Kami masih melihat bahwa persentase persentase bunga akan dibuka. Tentu saja, kami harus mengatakan pada stabilitas nilai tukar dan pengembangan pembangunan ekonomi di masa depan,” katanya.
Kedua, beli sekuritas (SBN) tentang menjaga stabilitas pasar keuangan dan pembayaran likuiditas di perbankan. Sejak awal tahun ini hingga 22 April 2025. Tahun -tahun tersebut mengatakan SBN rusak oleh Rp80,98 triliun.
Dan akhirnya, penambahan insentif diatur atau peningkatan saat ini untuk integrasi bank yang membagi pinjaman ke sektor prioritas.
Hingga minggu kedua 20. Centr.
Selain itu, rasio rasio dana asing untuk mendorong pembiayaan perbankan untuk mendorong likuiditas dan pinjaman di sektor nyata.
“Tentu saja, masih didorong untuk memenuhi persyaratan, perluasan dana tidak hanya dari nilai ketiga dari jumlah tersebut, tetapi juga transfer sekuritas atau sekuritas asing.
Leave a Reply