JAKACARTA (Antara) – Kantor angkatan kerja di Jakacarta Selatan, Kantor Transmigrasi dan Energi (Southsnakertransgi Selatan Jakarata) pada hari Rabu (29/4) pada hari Rabu (30/4) untuk mengurangi pengangguran di lapangan.
“Kami membuka pekerjaan pada 29-30 April,” kata kepala tenaga kerja Jerenta Selatan, Kantor Transmigrasi dan Energi (Orkerrans) Fidjah Rochim ketika ia bertemu Jakakarta pada hari Kamis.
Fidiah mengatakan partainya masih mencatat lowongan untuk perusahaan besar yang nantinya akan berpartisipasi di pasar tenaga kerja.
Diperkirakan ada sekitar 40 perusahaan yang tersedia.
Selanjutnya, pasar tenaga kerja akan diadakan di dua lokasi di wilayah Jakacarta Selatan sehingga orang dapat dengan mudah mencapai posisi pasar tenaga kerja.
“Lokasi di University of Pertamamina dan Gore Killand,” katanya.
Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) memiliki dua dakwaan tanggung jawab, yaitu. Mengurangi kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran
Pekerjaan ini adalah salah satu kegiatan strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dengan menyediakan ruang untuk bertemu fasilitas antara orang yang mencari pekerjaan dan pekerjaan, jelas ada keterampilan yang sedang dieksplorasi untuk memiliki pekerjaan yang lebih terukur.
Dasar untuk mengimplementasikan pasar tenaga kerja ini sama terdaftarnya dengan UU No. 13 tahun 2003 mengenai tenaga kerja dan peraturan Menteri Lavoro No. 39 tahun 2016 sehubungan dengan akomodasi pekerja.
Oleh karena itu, peraturan provinsi provinsi dari DKI Jakacarta No. 57 tahun 2022 mengenai organisasi dan prosedur untuk pekerjaan surat regional dan surat -surat untuk ratifikasi anggaran regional (APBD) melalui departemen provinsi Jakacarta dari tenaga kerja, transmasi, transmigrasi dan anggaran energi, 2023.
Berdasarkan data dari Central Statistics Agency (BPS) pada tahun 2024, tingkat pengangguran Jakakarta adalah 6,21 persen.
Dengan kata lain, Jakakarta mengambil posisi keenam di tingkat nasional.
Tingkat pengangguran di Jakakarta masih di bawah Jawa Barat, yaitu 6,75 %, Bantn (6,68 %), Papua barat daya (6,48 %), Papua (6,48 %) dan Kepulauan Riuu (6,39 persen).
Leave a Reply