Jakarta (interrent) – Kementerian Koperasi (Kemenkop) penting untuk melaporkan hasil konferensi terbaru tahun 2024 yang akan digunakan sebagai hal mendasar untuk mempersiapkan Program Koperasi Koperasi Nasional.
“Kami menantikan 30 April (2025), laporan koperasi tikus akan dikirim ke AS (Jawaban Deputi Organisasi Perwakilan Asisten (KEMENKOP) di antaranya.
Oleh karena itu, kementerian koperasi memuji ratcochantement ratcocantala di bagian bawah koperasi dan agen untuk digitalisasi pada tahun 2025.
Circle mengorganisir laporan tikus 2024 yang akan diserahkan pada 30 April sebagai bentuk bentuk peraturan berbasis pemerintah.
Mereka menyatakan bahwa laporan waktu akan mendukung pemerintah untuk mengembangkan kebijakan dan menerapkan data koperasi sebagai dasar basis untuk berbagai koperasi nasional.
Pemerintah sekarang telah bekerja untuk memperbarui database koperasi untuk meningkatkan efektivitas intervensi dalam program kerja sama Indonesia.
“Anda benar, kami adalah kerja keras untuk masuk ke data Anda, karena database kami membuka program lain,” katanya.
Kemenkop mencatat sekitar 131.000 unit dengan 29 juta anggota di sekitar Indonesia. Volume Business Collaboration Hingga 31 Desember 2024 dicatat dalam Trilliun RP197 dengan total aset RP275 triliun.
Tetapi sekali lagi, kontribusi kooperatif untuk PDB hanya 1,17%, menyebabkan repribusi signifikan untuk fokus pada co-deed (gecent) sobat setiadi.
“Nilai koperasi koperasi hanya untuk PDB 1,17%, yang berarti bahwa satu program berasal dari Arie Arie yang dapat meningkatkan kontribusi PDB nasional,” katanya.
Kemencop menyoroti pentingnya tikus sebagai niat organisasi koperasi, memperoleh transparansi dan memperkuat kepercayaan anggota coperative.
“Kami berterima kasih dari koperasi koperasi, terutama untuk mengurus lembaga dan mendigitalkan koperasi untuk implementasi Ratcocantala, dan kami berharap implementasi tikus akan segera segera.
Leave a Reply