Jakarta (Antara) – Sektor hutan yang dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Internasional Indonesia (ILO) siap mengadopsi aturan profesional dan kesehatan dan kesejahteraan.
Menteri Kehutanan Dida Mighfar Ridha mengatakan sektor kehutanan adalah keseimbangan antara memastikan keberlanjutan hutan dan keselamatan staf.
“Pekerja menghadapi kesulitan dalam meningkatkan nilai manfaat dan produk yang membutuhkan profesional dan sehat,” kata Deda kepada Jakarta pada hari Selasa.
Sebelumnya, di tempat kerja, tanggal keselamatan dan kesehatan Hari Dunia bertepatan dengan aturan kehutanan untuk penggunaan dan adaptasi kehutanan.
Pemula Indonesia Forest Entrepreneurs Association (APHI), Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Pekerja Kehutanan dan Kehutanan Indonesia (Kahutindo)
Setelah insiden itu, awal sektor kehutanan K3 K3 diharapkan menjadi titik awal yang lebih andal, lebih sehat dan berkelanjutan.
“Momen ini sangat penting dan sejalan dengan pengembangan kebijakan Kementerian Kehutanan untuk mengembangkan bisnis multi-perdagangan yang mempromosikan optimalisasi produk hutan,” katanya.
Sutradara Indonesia Simrin Singh berterima kasih kepada Indonesia dan Tomor untuk langkah -langkah untuk memulai langkah -langkah di sektor kehutanan Indonesia.
Menurut tema K3 global tahun ini, ini juga menargetkan penggunaan kecerdasan buatan Indonesia (AI) di sektor hutan.
Sekretaris Jenderal Rulita Wijayaningdyah, Kehutanan Indonesia dan Serikat Hutan (Kahutindo), sektor kehutanan diklasifikasikan sebagai risiko kecelakaan dan risiko penyakit kerja.
“Kondisi medan yang kuat dan geografis yang sulit termasuk kecelakaan di departemen. Namun, keselamatan adalah hak utama karyawan,” katanya.
Menurutnya, adaptasi nasional untuk semua departemen kontrol hutan di Indonesia mulai menambah kecepatan penerapan sistem manajemen K3.
APHI Indroyono Soesloo Soessilo Ketua, implementasi aturan K3 yang kuat akan mendukung daya saing industri kehutanan, terutama ekspor.
Menurutnya, Indonesia memiliki sekitar 144 juta karyawan di sektor informal dan di K3, yang merupakan masalah besar dan peluang untuk memperkuat ekonomi nasional.
“Ada juga kebutuhan masyarakat untuk melindungi pengalaman pengelolaan hutan internal dan global yang semakin bertanggung jawab, termasuk keselamatan dan kesehatan kerja,” katanya.
Menurutnya, K3 menyetujui terjemahan nasional dan adaptasi aturan kehutanan ILO, serta pengembangan sektor -sektor kehutanan produksi dan kehutanan berkelanjutan dan keselamatan dan kesehatan Indonesia adalah prioritas utama.
Leave a Reply