ISTANBUL (Antara) – Asosiasi Bangsa -Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mulai menghidupkan kembali pidato tentang pembentukan dana keuangan regional dan mulai memperkuat keamanan finansial sektor ini, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Asan.
Dalam sebuah wawancara dengan TV BRICS Jumat lalu, sebagaimana dikutip oleh Star Daily, Anwar menekankan bahwa Asia sekarang secara aktif bergerak aktif untuk melakukan perubahan, terutama di sektor keuangan, karena semakin banyak dipertimbangkan.
Anwar berkata, “Chiang Mai adalah inisiatif (gagasan Chiang Mai), di mana bank -bank sentral di daerah itu bekerja bersama dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal yang dibuat dengan Thailand, Indonesia dan Cina.”
Anwar mengatakan bahwa ketiganya akan menunjuk hingga 20 persen dari transaksi bisnis yang akan dilakukan dengan mata uang lokal, yang bernilai miliaran dolar. Dia menambahkan bahwa itu adalah langkah pertama sebelum memasuki fase berikutnya.
“Meskipun Dollar Lare (Amerika Serikat) adalah mata uang dunia yang dominan, setidaknya kita dapat menciptakan ruang pertahanan untuk mengurangi risiko dan melindungi kepentingan nasional,” tambahnya.
Anwar juga menyebutkan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang akan diadakan di Malaysia akhir bulan ini, yang akan ia fokuskan pada masalah ekonomi.
ASEAN adalah organisasi antar pemerintah yang mencakup 10 negara: Indonesia, Vietnam, Laos, Brunei Darusulam, Thailand, Myanmar, Filipina, Kamboja, Singapura dan Malaysia.
Ada rotasi ASEAN pada tahun 2025 di Malaysia.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply