Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Petugas turunkan atribut ormas di titik strategis Pulogadung Jaktim

JAKARTA (Antara) – Pejabat umum yang melibatkan unsur -unsur polisi, TNI dan Satpol PP mengurangi atribut organisasi masyarakat (organisasi massa) di berbagai titik strategis di daerah Pulogadung, Jakarta Timur.

“Untuk mempertahankan ketertiban umum dan menciptakan suasana yang cocok untuk daerah Jakararte timur, kami fokus pada atribut memperlambat seperti bendera dari sebuah organisasi besar yang dipasang di tempat publik,” kata Kepala Polisi Poliogadung pada hari Rabu, ketika dikonfirmasi di Jakarta pada hari Rabu.

Kontrol yang dimulai dengan apel dari kondisi ini termasuk 27 staf gabungan yang terdiri dari 12 petugas polisi, dua staf Koramila dan 13 staf PP di Satpolo.

“Ini untuk keselamatan dan ketertiban di daerah Jakarta timur. Kegiatan berlangsung dengan aman dan disortir sampai berakhir pada pukul 11:00 WIB,” kata Suroto.

Kontrol diterjemahkan ke dalam bendera), MR PEMUDE (PP FLAG GEMPITA).

Sementara itu, Kepala Polisi Pulogadung melalui AKP Imam Mafakir menyatakan, kontrol ini adalah bagian dari upaya untuk mempertahankan netralitas ruang publik dan memprediksi potensi gesekan antar kelompok.

“Kami berharap bahwa semua elemen komunitas akan memegang perintah dan tidak menempatkan atribut ke fasilitas publik,” kata Imam.

Polisi juga menekankan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara teratur untuk mempertahankan kedamaian penduduk.

Sebelumnya, polisi mengatur hingga 14 bendera dalam bentuk organisasi bersama (organisasi massa) dalam empat poin di Jakarta Timur dalam konteks implementasi polisi Branetas Jaya 2025 Metro Timur Jakarta.

Sebanyak 14 anggota organisasi massa terdiri dari 10 bendera Betawi Rebug (FBR) dan empat bendera Amerika Serikat Indonesia (Gib Jaya).

Dalam kegiatan tersebut, sebuah tim bersama menggabungkan empat poin yang merupakan lokasi organisasi besar -besaran, termasuk di depan masjid Nurul Ihsan, Jalan Raya Cipinang Jaya, di depan stasiun gas Cipinang Jaya, di depan stasiun Jatinaga, Jalana dan Jalana.

Kegiatan kontrol ini adalah bagian dari strategi polisi untuk menciptakan ruang publik murni simbol yang dapat menyebabkan perubahan keamanan.

Kontrol yang ketat dan humanistik ini juga merupakan bentuk netralitas negara untuk semua kelompok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *