IACARTA (Antara) – Nahdlaul Ulama (sekarang) Pengaturan Marci (sekarang) membayar NUSA bertekad untuk mempromosikan nilai pertarungan untuk penak silat eddie mardia mardjoeki nalaprraya dalam mempromosikan olahraga pertempuran Indonesia untuk berada di seluruh dunia.
“Di setiap langkah CERCA NUSA, kami merasakan jejak pertarungannya. Dalam semua salam dari guru kami, kami ingat teladannya. Dan dalam setiap keringat dalam pembentukan Warriors muda ada semangat untuk mempertahankan nilai -nilai yang terus hidup,” kata Dewan Pusat Nusa Muchamad Nabil Haro dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima di Yakrai pada hari Kamis.
Nalapraya, penerima bintang Mahaputera, bintang Gerille, dikenal sebagai prajurit Arter Pasar Dunia, meninggal pada usia 93 dan dimakamkan di pemakaman Kalibata, Iarta, Rabu (15/05).
Haro menjelaskan, Nalapraya adalah tokoh hebat di dunia seni bela diri Indonesia, seorang negarawan yang penuh dengan dedikasi dan penjaga budaya bangsa. Dia secara pribadi menganggap Nalapraya tidak hanya bilangan nasional, tetapi sosok ayah, pelatih, dan prajurit sejati.
“Saya menyimpan banyak kenangan dengannya dalam pertemuan yang hangat, dalam diskusi penuh bayangan, dan dalam semua pesan mulia meninggalkan generasi berikutnya,” katanya.
Haro, yang juga menjabat sebagai wakil presiden Asosiasi Pabak Silat Indonesia (IPSI), menjelaskan bahwa Nalapraya bahkan tidak membicarakannya, tetapi selalu tentang Penk Silat, Indonesia dan warisan budaya untuk dipertahankan.
Sosok Nalapraya adalah simbol rintangan dalam pertarungan oleh Penkak Silat sebagai bentuk budaya dan diplomasi di negara ini. Di masa -masa sulit, ketika Penkk Silat belum diketahui dunia, katanya, Nalapraya berdiri di depan dan tidak takut untuk bertemu birokrasi dan tanpa lelah untuk membangun diplomasi.
Berkat pertempuran yang panjang dan tanpa pamrih, Nalapraya Penk Silat telah memimpin tidak hanya untuk mendapatkan tempat di jantung anak -anak bangsa, tetapi juga di kancah internasional sampai mereka akhirnya diakui sebagai warisan budaya Takbenda (WBTB) oleh UNESCO.
“Seiring dengan IPSI, bersama dengan Warriors, telah memperkenalkan nilai bahwa Penak Silat bukan hanya sifat dan teknik, tetapi juga gaya hidup,” katanya.
Haro menjelaskan, sebelum dimakamkan, Nalapraya dimakamkan di Padepokan Penkk Silat Taman Mini Indonesia Asdah, tempat yang ia cintai pada saat yang sama ketika ia memperkenalkan pertempuran untuk ribuan pejuang dari setiap sudut negara.
Nalapraya kemudian dimakamkan oleh Pemakaman Pahlawan Kalibata, tempat peristirahatan bagi para pejuang bangsa. “Ini sangat mungkin karena sebenarnya seorang pejuang, tidak hanya di medan perang, tetapi juga menjaga kehormatan budaya bangsa,” katanya.
Dia menambahkan, membayar Nusa merasakan penalti yang dalam, tetapi masih bersyukur telah menerima orientasi Nalaprray dalam pembangunan seni bela diri sebagai karya negara Indonesia.
Leave a Reply