Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bali siap sambut Asia Pacific Walking Football Cup 2025

Jakarta (Antara) – Indonesia sedang bersiap untuk menyambut Samudra Pasifik Asia di Asia Pasifik di Turnamen Sepakbola Pasifik 2025 Pasifik, yang berlangsung 13-16 November 2025 di Pusat Pelatihan Bali United Gianyar, Bali.

Acara ini akan berpartisipasi di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, India, Pakistan dan Qatar.

Setiap negara dapat mengirim lebih dari satu perwakilan. Indonesia berencana untuk mengirim enam tim.

Turnamen ini memiliki format kompetisi sepak bola, yang secara khusus dirancang untuk pemain 40 tahun dan lebih tua dan untuk pria 50 tahun ke atas. Tidak ada berlari, meluncur dan bergerak.

“Ini adalah upaya untuk membuat orang tua hidup lebih lama, lebih sehat dan untuk kebiasaan baru, yaitu pelatihan. Dan semua orang tahu untuk bermain sepak bola, ini masalah. Hanya mereka yang tidak lagi dirayakan karena mereka adalah senior. Ini adalah forum, sepak bola,”

Mengemudi aturan, tergelincir dan tidak menerapkan komitmen apa pun untuk menjaga sepak bola dengan aman, inklusif dan khawatir tentang kesehatan dan keselamatan para pemain, dikeluarkan dari komitmen turnamen terhadap prinsip “kecelakaan nol”.

Sejumlah pemain sepak bola nasional yang penting, seperti IGK Manila, mantan pemain tim nasional Indonesia Herry Kiswanto, mantan kiper tim nasional wanita Indonesia Mutia Datau menghadiri konferensi pers.

“Sepak bola bukan hanya olahraga, tetapi juga gaya hidup sehat dan akumulasi lanskap.

Herry disebut sepak bola, yang bisa membangkitkan antusiasme baru di antara mantan pemain.

Dia memanggilnya di sepak bola “2 di legenda”, di mana mantan pemain sepak bola dapat tetap aktif dan menginspirasi.

“Sepak bola berjalan menawarkan ruang untuk semua orang, tanpa batas atau usia gender. Ini adalah bentuk sepak bola yang nyata: terbuka dan ramah dari segala usia,” tambah Mutia Datau di sepakbola.

Sementara itu, Hendra berharap bahwa olahraga ini menjadi semakin dikenal oleh komunitas yang lebih luas. Tujuan jangka panjang adalah untuk mengubah olahraga ini menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) sehingga mereka kemudian dapat berpartisipasi dalam National Sports Week (PON) terdekat, yang akan dimainkan pada tahun 2028 di Western -Nusa Tengara dan East -Nusa Tenggara.

“Kami sekarang sedang direkam dalam Kormi (Komite Olahraga Indonesia) sebagai anggota penuh, dan kami mengembangkan kerucut. Jadi harapannya, itu bermain di kuda poni,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *