Jakarta (Antara) -Bank Wooi -Analyst Rolly Nova mengatakan penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh tugas lunak antara Cina dan Amerika Serikat (AS).
“Rupiah hari ini diperkirakan akan terpengaruh di tingkat RP16 550-RP16 450 oleh perasaan dunia, yang mulai mendinginkan masalah perang pabean sesuai dengan lingkungan yang melunak di Tiongkok dan membuka negosiasi dengan Amerika Serikat,” katanya kepada Antara di Jakarta pada hari Jumat.
Menurutnya, sikap Cina yang membuka kemungkinan dialog dengan Amerika Serikat, karena masih ada banyak tergantung pada impor bahan baku dari industri di Paman Sam.
Selain itu, Cina juga sangat tergantung pada ekspor untuk tumbuh, karena sektor properti belum pulih setelah mengalami selama periode sebelumnya.
“Tidak ada pemenang dari perang bea cukai, yang semuanya bonco, baik AS dan Cina,” kata Rolly.
Dia memperkirakan bahwa hubungan baru akan diciptakan bersama di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara.
Revisi nuansa domestik, data inflasi yang merupakan hasil bulanan yang masuk akal dari pelepasan Central Statistics Agency (BPS), yang 1,17 persen pada April 2025, menunjukkan bahwa pola deflasi berakhir dengan sektor ekonomi berjalan di jalan yang luas.
“Masih ada banyak ruang untuk BI (Bank Indonesia) untuk menurunkan tingkat referensi,” katanya.
Nilai tukar rupiah pada akhir perdagangan hari ini di Jakarta naik 139 poin atau 0,84 persen menjadi Rp16.438 per dolar AS dari Rp16.577 per dolar AS sebelumnya.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Gelar untuk Bank Indonesia Jumat sore juga diperkuat ke RP16 493 per dolar AS dari Rp16 679 sebelumnya per dolar AS.
Leave a Reply