Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BCA masih cermati perkembangan dan belum ambil sikap soal tarif Trump

Jakarta (Anta) – Presiden PT Bank Central Asia TBK. (BCA) Hahaja Setiaatmadja telah menyatakan bahwa perusahaan tidak menghentikan Tarif Sisi AS (AS) dan terus mempertahankan pengembangan negosiasi oleh pemerintah.

“Kami tidak ingin bergegas. Kami akan mengamati perkembangan atmosfer,” kata Jah Akat pada hari Rabu.

Jika strategi pemerintah berlalu sesuai rencana, menurut pendapat industri yang bersangkutan tidak akan penting.

“Ini berarti bahwa kualitas pinjaman BCA juga dipertahankan,” katanya.

Ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan penggunaan tarif Indonesia sebesar 32%, inventaris bahwa sektor bisnis paling terpengaruh segera terpengaruh.

Ah, Ahe mengatakan bahwa partainya melihat daerah yang mungkin terpengaruh, termasuk industri furnitur, produk ekspor seperti udang dan mode lainnya.

Namun, Trump memberikan waktu 90 hari di mana negara lain dapat bernegosiasi.

Beberapa hari setelah pengumuman, Presiden Indonesia Prabovo Subio menyatakan bahwa Indonesia tidak menanggapi Perang Tarif Tiongkok. Sebaliknya, pendekatan Indonesia terjadi melalui negosiasi.

Perkembangan terbaru, pemerintah Indonesia dan perwakilan perdagangan AS (USR) telah sepakat untuk membahas diskusi tarif intensif dan menciptakan dasar untuk 60 hari ke depan.

Perjanjian ini dibuat pada pertemuan aplikasi menteri delegasi Indonesia, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Ekonomi Arilata Hararto, yang mengarah langsung ke Duta Besar Jamison Gray di Washington, DC.

Eh aha optimis bahwa tarif sisi AS di Indonesia dapat dikurangi secara signifikan atau bahkan dihilangkan jika pemerintah Indonesia berhasil menjelaskan dengan baik pemerintah AS.

Oleh karena itu, hahaja, bca terburu -buru untuk mengurangi distribusi pinjaman bagian yang terkena, yang masih belum pasti (tidak terbatas).

Namun, ia menekankan bahwa posisi risiko kredit BCA saat ini relatif aman. Rasio pinjaman buruk (NPL) adalah 2% atau di bawah industri rendah rendah rendah dan rasio NPL Reserven sebesar 180,5 persen.

Sementara itu, rasio pinjaman (pertanyaan) berada di bawah kuota risiko di bawah tingkat 66,5%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *