Jakarta (Antara) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi memperkuat kursus mata uang rupiah (nilai tukar) dipengaruhi oleh data pada data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Tercatat, data penjualan ritel AS mengontrak 0,5 persen dari dugaan minus 0,1 persen.
“Rupiah memiliki potensi untuk memperkuat dolar AS, yang masih terus melemah setelah data ritel AS lebih lemah dari perkiraan,” katanya kepada Antara di Jakarta pada hari Senin.
Sebagai hasil dari pelepasan data, hasil obligasi AS telah menurun dan meningkatkan prospek pemangkasan bunga dari Federal Reserve (Fed).
Lukman memperkirakan ada 50 persen potensi untuk pemangkasan 50 poin (bps) hingga akhir tahun. “Di masa lalu, itu hanya diperkirakan maksimal 35 bps,” katanya.
Selain itu, investor juga menantikan data perdagangan Indonesia pada bulan Januari sore ini, yang diperkirakan telah mengalami laba $ 2 miliar.
Berdasarkan berbagai faktor ini, Lukman memprediksi kursus mata uang rupiah mulai dari Rp16.150-RP16.300 per tahun. Dolar AS.
Kursus Mata Uang Rupiah (nilai tukar) pada pembukaan perdagangan Senin di Jakarta memperkuat hingga 65 poin atau 0,40 persen menjadi Rp16.187 per tahun. Dolar AS (AS) dari Rp16.252 per dolar AS.
Leave a Reply