KUALA Buruh (Antarrada) – Malaysia mendesak India dan Pakistan untuk menahan diri dari pekerjaan provokatif dan saluran komunikasi konstruktif di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Dalam sebuah pernyataan yang diterima di Kuala Buruh pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan keprihatinan tentang peningkatan ketegangan antara India dan Pakistan, menyoroti pentingnya dialog dan dialog yang bagus sebagai solusi utama.
Itu juga disebut Malaysia berulang kali untuk Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yang memungkinkan semua orang yang bertanggung jawab untuk membawa mereka ke pengadilan untuk melakukan penyelidikan komprehensif terhadap serangan yang terjadi di Bahrjam pada 22 April 2025.
Selain itu, Malaysia mendesak kedua belah pihak untuk memberikan prioritas pada diplomasi sebagai langkah terbaik untuk mencegah krisis. Pemerintah Malaysia mendukung semua upaya yang bertujuan mengurangi ketegangan dan mendorong dialog yang bermakna antara India dan Pakistan.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menerima telepon dari Perdana Menteri Shaybaz Sharif beberapa hari yang lalu. Di telepon, Shabaz memberi tahu dia tentang komentar awal untuk kunjungan resmi ke Malaysia pada hari Jumat, setelah ketegangan yang muncul setelah serangan terbaru di Kashmir.
Anwar mengatakan bahwa situasi dengan cepat tenang dan tidak menjadi lebih buruk karena dia memahami situasi kompleks yang dihadapi Pakistan dan doa -doa.
Dia juga sangat mengutuk semua bentuk kekerasan dan menyatakan dukungan penuh untuk investigasi independen, independen dan independen untuk mengungkapkan pelaku serangan yang sebenarnya.
Malaysia, yang melanjutkan Anwar, siap memainkan peran dalam mengurangi ketegangan bila perlu.
Menurutnya, hubungan yang baik antara Malaysia, India dan Pakistan adalah salah satu aset utama yang dapat digunakan untuk mendukung keamanan dan stabilitas wilayah tersebut.
Leave a Reply