JAKARTA (Antar) – Komite Kepemimpinan Pusat Asosiasi Kapal Nasional Indonesia (INNA) menyarankan agar semua pemangku kepentingan saling mendukung dan berpartisipasi dalam kelebihan beban Tandzung -Dot.
“DPP ISA mengundang semua pihak untuk menahan diri untuk tidak saling melenturkan sehubungan dengan kelebihan beban yang terjadi pada hari Kamis (17/4) di Tandzhung -a Dot,” kata DPP Isa Carmelita Hartoto, Jumat.
Menurutnya, kelebihan beban terjadi dari peningkatan aktivitas ekspor di Port Tanjung Prok, yang merupakan sinyal positif bahwa aktivitas ekspor Indonesia masih direntangkan di tengah -tengah situasi global dari tarif bersama yang ditetapkan oleh Amerika.
“Sebenarnya, ada kemacetan lalu lintas, yang seharusnya merekam peningkatan di masa depan, tetapi peningkatan aktivitas ekspor di pelabuhan Proc adalah berkah terpisah di tengah tekanan tarif timbal balik, yang seharusnya berterima kasih,” katanya.
Carmelite mengatakan partainya telah melaporkan dan mengoordinasikan pena yang terkait dengan pena.
Menurutnya, Pelito, sebagai operator pelabuhan Tanjung Priook, responsif dan mengambil langkah -langkah pengukuran, memaksimalkan area pelindung dan ladang yang dapat digunakan sebagai parkir dan pergeseran truk 9.
Menurut Carmelite, pebisnis juga menyadari bahwa pena bekerja untuk periode jangka panjang untuk mencegah kemacetan di masa depan. Salah satunya adalah membangun jalan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan tol dan jalan arteri di sekitar Tandzhung Primok.
Dibutuhkan waktu yang singkat untuk membangun jalan ini, karena pembangunan jalan membutuhkan dukungan dan koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja Publik, Pemerintah Provinsi DKART dan lembaga -lembaga lainnya.
“Bukan waktu untuk saling menyalahkan, tetapi kita harus mendorong bulu untuk yang terbaik dalam memberikan layanan terbaik di masa depan, termasuk pencegahan kemacetan lalu lintas di masa depan,” katanya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kelebihan beban terjadi di pelabuhan Tanjung Prok di sekitar pelabuhan. Kelebihan ini muncul dari peningkatan ekspor pemuatan dan pembongkaran.
Salah satu titik kelebihan beban terjadi di NPCT 1 dengan peningkatan jumlah kendaraan yang melakukan penerimaan wadah, dan yakin bahwa pemuatan dan pembongkaran aktivitas dijaga dengan lancar, dan tidak ada kesalahan di pintu dan ketika menghubungkan Prok.
Sebelumnya, Pelbuchans Indonesia (Pelis) yang ditujukan untuk pergantian truk kontainer yang panjang ke kamera Jakarta Tandzhung utara, yang menyebabkan kelebihan beban pada hari Minggu (20/4).
“Kami masih mengungkapkan sisanya dari kemarin Sabtu. Dilaporkan pada hari Minggu bahwa semuanya dapat diselesaikan,” kata CEO regional Plabuhan Pelabhan, Drajato Sulistyo di Jakarta.
Dia mengatakan partainya, bersama dengan Kantor Kessbandaran dan Otoritas Porto (KSOP), regulator, pelabuhan -Politik dan halaman yang tertarik, terus mencari kemacetan lalu lintas yang ada.
Pelen menerima permintaan untuk diunduh dan pembongkaran dari regulator dan mengeluarkan rilis dan pengiriman dengan kontrol yang ketat. Upaya lain adalah memindahkan atau membongkar terminal untuk mengunduh dan membongkar dari terminal padat.
“Kami telah mengembangkan ini dan memutuskan untuk mentransfer jumlah kapal untuk mengunduh dan membongkar,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa kelebihan di area pelabuhan Tandzhung Prarto terjadi karena mereka menahan tiga truk besar. Tiga kapal ditahan, dua kapal harus mengandalkan seminggu yang lalu, dan satu kapal terlambat untuk satu hari.
Menurutnya, ia meningkatkan kondisi operator yang ingin memuat dan membongkar wadah, dan pada hari Jumat hingga Minggu ada jadwal rekreasi panjang yang membuat konsumen mengambil wadah mereka.
“Bersama -sama, mereka memesan pesanan 4.200 truk yang bersatu, yang menyebabkan kemacetan panjang dan keluar dari pelabuhan,” katanya.
Leave a Reply