Jakarta (Antara) – Kepala Jasa Keuangan, Pendidikan dan Perlindungan Konsumen Layanan Keuangan (OJK) Ftidiica Widyasari Dewi, mengingatkan bahwa keterampilan komunitas digital harus diimbangi dengan kecerdasan keuangan.
Friedrika di negara bagian itu mengatakan diperoleh di Jakarta pada hari Rabu penekanan pada pentingnya kecerdasan keuangan atau melek finansial, sebagai banyak seni, sehingga setiap orang harus memiliki, termasuk generasi muda.
Memiliki keterampilan hidup yang signifikan di kota dapat secara wajar mengelola ekonomi, untuk memahami risiko digital, dan penyebaran literasi keuangan di lingkungan.
Friderica adalah pendidikan keuangan yang meningkat sangat penting bagi kota, termasuk generasi muda untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan melindungi konsumen.
“Bentuk paling penting dari perlindungan nyeri adalah memberikan pendidikan masyarakat, karena jika masyarakat berpendidikan, kompeten, mereka dapat melindungi diri mereka sendiri,” katanya.
Selain itu, Frissure menekankan pentingnya melek keuangan, termasuk perencanaan keuangan dan harapan bahwa generasi muda akan dapat mengelola pendapatan untuk bekerja karena Anda dapat mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Pada hari Rabu, pendidikan keuangan OJK dengan topik “Keuangan Muda Wajar: Keuangan Keuangan Usia” di Gedung Samantha Creeder, Universitas Bravoia, Malang.
Acara ini membutuhkan waktu yang sama dalam konteks awal bulan literasi keuangan dan serangan pada Hari Pendidikan Nasional. Sekitar 1000 siswa dari berbagai kampus di Malang dan daerah sekitarnya mengambil kegiatan pelatihan.
Profesor Kanselir Brawijaya Universitas diouts menyatakan terima kasih kepada Oika dan menyapa pendidikan keuangan ketika Anda berusaha untuk meningkatkan melek finansial kaum muda di Malancl.
Harapan untuk menjadi kegiatan pendidikan keuangan dapat menjadi awal dari eksitasi ekonomi Indonesia, yang dimulai dengan aksi pembangunan keaksaraan keuangan dan kesadaran akan pentingnya aman finansial, mengurangi risiko dan menggunakan teknologi keuangan dan produktif.
Dalam operasi ini, OJK juga melakukan sesi kecerdasan “akan menjadi generasi keuangan yang sulit dalam ekonomi digital”, dan dengan pengawasan OJK. Para peserta diminta untuk memahami pentingnya literasi keuangan di era digital untuk memprediksi risiko kejahatan keuangan digital.
Dalam peserta dan menjelaskan kunci generasi keuangan yang kaku oleh manajemen keuangan, serta bagian -bagian dari siswa untuk perubahan yang efisien terhadap kebebasan finansial.
Oik menyatakan upaya untuk meningkatkan melek keuangan pada generasi muda adalah salah satu prioritas dari keadaan literasi keuangan yang diusulkan yang disediakan dalam Literasi Keuangan Nasional Indonesia (SNLKI) pada tahun 2021-2025.
Kegiatan pendidikan keuangan adalah bentuk kewajiban dalam meningkatkan melek huruf dan dimasukkannya keuangan generasi muda dalam pertanyaan zaman digital, yang mengalami kasus biaya keuangan digital dan data pribadi pencurian. Generasi muda diharapkan memiliki kekuatan digital, terutama di depan manajemen keuangan.
Leave a Reply