Jakarta (Antara) – Harga saham Pt Asuransi Tugu Pratama Indonesia TBK (TUGU) mencapai tingkat RP975 pada penutupan perdagangan pada hari Selasa (16/4) atau 10,2 persen dari harga pada penutupan perdagangan pada 9 April 2025, yang merupakan RP885, bahkan mempengaruhi RP80 pada 9 April.
Saham Tugu ditutup di zona hijau pada 5 hari berturut -turut dan menyentuh tingkat Rp990 dalam perdagangan pada hari Senin, 14 April. Dalam seminggu, investor asing masih memutuskan untuk mengumpulkan promosi ini dengan pembelian bersih urusan luar negeri dalam jumlah 585 juta rupee.
Analis Philip Sekuritas Edo Ardiansyah dalam sebuah pernyataan tertulis di Jakarta pada hari Kamis, mengevaluasi kecenderungan untuk memperkuat saham Tugu, memengaruhi beberapa faktor.
Pertama, pengumuman dividen yang direncanakan pada rapat umum penerbit -ISuansa TUUU pada hari Selasa, 29 April 2025. Penerbit ini secara konsisten mendistribusikan dividen dengan hasil yang agak menarik setelah IPO pada tahun 2018.
“Koefisien pembayaran dividen sesuai dengan konsensus IPO adalah 30 persen, dan selama 3 tahun terakhir selalu ada 40 persen laba bersih. Jika ini terjadi, profitabilitas dividen akan menarik, seperti pada tahun -tahun sebelumnya. Ini berperan dalam reli Tugu selama 4 hari terakhir, di samping faktor bahwa penilaian emiionate sudah cukup murah, kami sudah cukup murah.
Dalam hal perhitungan sederhana, ia melanjutkan, potensi dividen per kampanye Tugu berada dalam kisaran dari 59,06 rubel hingga 78,75 rp, dengan asumsi pembayaran 30-40 persen. Dengan demikian, dividen keluar dengan perbandingan saham saat ini dalam kisaran dari 6,12 persen hingga 8,16 persen.
Faktor berikutnya, potensi untuk meningkatkan saham dari biaya buku (biaya buku) saham Tugu, selalu meningkat setiap tahun. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sekitar 60-70 persen dari laba akan ditahan sebagai modal.
“Asumsi bahwa saham Tugu tetap 0,35 kali menjadi 0,4x PBV (harga untuk biaya buku), harga akan meningkat tahun depan, seperti tahun depan. Selain itu, 0,4 masih relatif murah dan memiliki kemampuan untuk naik menjadi 0,8x PBV menjadi 1x PBV,” katanya.
Dalam konsensus analis yang disusun oleh Bloomberg, saham Tugu, menurut perkiraan, mencapai 1.410 rubel hingga 2.435 rubel.
Edo menambahkan bahwa pada investor dalam penerbit ini, lembaga dengan periode investasi yang agak panjang didominasi. Dapat dipahami bahwa transaksi harian cukup cenderung, tetapi rebound akan muncul dengan cepat. Karena investor institusional kembali cenderung masuk ke dalam koleksi dengan harga lebih rendah, jika ada tekanan yang dalam, seperti yang terjadi minggu lalu.
Monumen ini juga dianggap termasuk dalam kategori saham pelindung dalam ketidakstabilan pasar dari kebijakan tarif Trump. Karena perusahaan tidak mengekspor, termasuk Amerika Serikat.
Sementara itu, Analis Teknis Muammar Yazid menilai bahwa dalam jangka pendek, harga saham Tugu akan memeriksa tingkat resistensi antara RP980 – 1000 rupee per saham sebagai tingkat psikologis yang kuat. Monumen ini juga memiliki kesempatan untuk memeriksa tingkat harga berikutnya untuk 1.050 rubel hingga 1.100 rubel per saham.
“Sementara itu, tingkat dukungan terdekat saat ini berada di RP900 – RP880 untuk promosi. Jika harga saham dapat bertahan di atas Rp950 dalam beberapa hari ke depan dengan kenaikan, maka kemungkinan untuk penguatan lebih lanjut akan lebih terbuka,” katanya.
Dia menyarankan agar investor yang akan berdagang Tugu dalam jangka pendek masih memperhatikan hasil GM mengenai dividen dan pengumuman indikator keuangan pada kuartal pertama 2025.
Leave a Reply