Jakarta (Antara) -Suku makanan makanan, maritim dan pertanian (Sudin) dari Jakarta (Sudin) meminta penduduk untuk tidak mengakomodasi dan menjual hewan pengorbanan di pinggir jalan atau trotoar di depan Idul Fitri Al -adha 1446 Hijri.
Kepala Sub -Direktor Iacarta Barat KPKP Novy Palit di Jacarta pada hari Selasa juga meminta untuk menjual hewan pengorbanan di wilayah Xacarta barat untuk pertama -tama menjalani ujian.
Investigasi hewan pengorbanan dilakukan di tempat -tempat yang disetujui oleh walikota Xacarta Barat berdasarkan peraturan yang berlaku.
“Kita seharusnya tidak diabaikan karena takut orang -orang berikut yang membeli hewan pengorbanan di tempat ini selama kita tidak memeriksa hewan,” kata Nachy.
Tes ini terkait dengan kesehatan atau cara bagaimana penjual memperlakukan hewan pengorbanan.
“Misalnya, makanan harus cukup, tidak terluka, tidak ada hewan penyiksaan. Kemudian hewan layak dikorbankan atau tidak, jika tidak, kami akan memberi tahu Anda bahwa itu akan ditinggalkan atau tidak dijual terlebih dahulu,” kata Roman.
Novy mengakui bahwa dia tidak dibenarkan untuk melarang penduduk di tempat -tempat yang tidak diizinkan, tetapi partainya memeriksa dan melaporkan kesimpulan dari situasi yang tidak cocok untuk dinilai oleh kota Jack Barat.
“Misalnya, kami diperiksa bahwa situasi ini tidak ada dalam keputusan yang disebutkan oleh walikota, tetapi kami memberikan informasi untuk bahan evaluasi berikutnya.
Sementara itu, walikota Xacerta Barat, Uus Kuswanto, mengatakan bahwa jumlah korban dan asrama hewan pengorbanan tetap sama dengan 2024 untuk sementara waktu.
“Sebelum peraturan baru gubernur (lantai), jumlahnya masih sama dengan tahun lalu.
Adapun Walikota Sertifikat Xacarta Barat (SK) pada tahun 2024, ada 129 hostel dan 777 rumah jagal yang menyebar di delapan distrik di West -Xacarta.
“Sementara kami menunggu perbaikan dalam peraturan gubernur. Tetapi tidak ada lokasi tambahan untuk Jacarta barat sejauh ini, itu masih seperti tahun lalu,” kata Uus.
Leave a Reply