ISTANBUL (ANTARA) – Suriah mengutuk serangan udara Israel pada hari Jumat yang ditujukan ke wilayah dekat Istana Presiden di ibukota Damaskus, dan memanggilnya “eskalasi berbahaya” dan serangan langsung terhadap kedaulatan dan lembaga negara.
“Pemerintah Republik Arab Suriah menekankan pemboman istana presiden oleh pasukan pendudukan Israel, yang merupakan eskalasi serius dari lembaga negara dan kedaulatannya,” kata presiden Suriah dalam sebuah pernyataan.
Negara itu menyerukan kepada komunitas internasional dan negara -negara Arab untuk “menentukan posisi dan untuk mendukung Suriah terhadap serangan -serangan ini dengan cara yang menjamin perlindungan hak -hak negara -negara Arab dalam menangani agresi Israel”.
Suriah menekankan bahwa serangan semacam itu yang bertujuan untuk merusak persatuan dan integritas wilayah mereka “tidak melanggar tekad rakyat Suriah atau untuk menghentikan upaya pemerintah”.
Suriah lebih lanjut telah memperingatkan bahwa serangan itu “tercermin dalam langkah -langkah ruam yang bertujuan untuk memperdalam krisis keamanan keamanan negara dan mengganggu stabilitas persatuan nasional”.
Juga pada hari yang sama, pasukan Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan serangan udara di dekat istana presiden presiden Damaskus. Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa serangan itu berfungsi sebagai “pesan peringatan” bagi para pemimpin Suriah.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menuduh Israel menggunakan kelompok -kelompok sektarian, termasuk minoritas Druzi, untuk membenarkan intervensi dalam urusan internal negara itu.
Damaskus menemukan bahwa semua warga negara Suriah menikmati hak yang sama berdasarkan Konstitusi terlepas dari sekte mereka.
Israel telah memperkuat serangan udara di Suriah dalam beberapa bulan terakhir dan sering mengklaim bereaksi terhadap ancaman dari kelompok -kelompok terkait Iran yang bekerja di negara itu.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply